Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan berkunjung ke Brussel, Belgia, untuk menggalang dukungan Uni Eropa (UE) bagi kemerdekaan Palestina dan menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT-LB OKI) tentang Yerusalaem di Istambul, Turki, Rabu (13/12).

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend di Jakarta, Rabu malam, mengonfirmasi rencana pertemuan Menlu Retno dan Menlu Uni Eropa Federica Mogherini yang akan dilakukan di Brussel, Belgia, pada Kamis (14/12).

"Menteri Retno akan mengunjungi Brussel setelah menghadiri pertemuan khusus OKI di Istambul. Pertemuan ini diusulkan oleh Menteri Retno untuk membahas masalah Yerusalem dengan Uni Eropa," kata Guerend.

Dubes UE untuk Indonesia juga mengonfirmasi bahwa Menlu Mogherini telah setuju bertemu dengan Menlu Retno karena UE juga memiliki pandangan yang identik dengan Indonesia terkait Yerusalem.

Pandangan itu terutama terkait solusi dua negara bagi Israel dan Palestina, dan kedua negara harus dapat berdampingan dengan damai.

Guerend mengatakan Uni Eropa memiliki tanggung jawab khusus terkait masalah Timur Tengah, terutama karena selalu disebut berada di pihak Israel, tetapi di saat yang sama dan dalam porsi yang sama UE juga berada di pihak yang mendukung bahwa Bangsa Palestina berhak mendapatkan negara yang merdeka.

"Uni Eropa mendukung kedua negara, Israel di satu sisi, dan Palestina di sisi lainnya, harus dapat berdampingan dengan damai," kata dia.

Sementara itu, Menlu Retno melalui pesan video yang dikirimkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dari Istambul, mengonfirmasi bahwa kunjungan ke Brussel untuk menyampaikan hasil pertemuan OKI kepada perwakilan tinggi urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Uni Eropa.

"Setelah ini saya akan menggalang dukungan dari negara lain, termasuk dari Uni Eropa, dengan menemui Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussel," kata dia.

Sebelumnya dalam KTT-LB OKI tentang Yerusalem, Presiden Joko Widodo menyerukan enam poin dalam Deklarasi Istambul tentang Yerusalem agar dapat diimplementasikan negara-negara anggota.

Enam poin tersebut, yakni OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral AS dan solusi dua negara adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina, semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan AS memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melakukannya.

Selanjutnya, negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomati, termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI, anggota OKI harus mengambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina, dan OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017