Manado (ANTARA News) - Ratusan warga Manado di empat kecamatan sejak Kamis dini hari mengungsi karena rumahnya terdampak banjir akibat luapan Sungai Tondano yang naik 0,5 meter yang disebabkan oleh hujan.

"Warga yang terdampak banjir sudah mengungsi sejak tengah malam, meskipun ada juga yang masih memilih bertahan di rumah," Kata Kepala BPBD Manado, Max Tatahede didampingi petugas lapangan, Lee Bawole, di lokasi banjir, di Singkil, Manado, Kamis.

Dia mengatakan, sampai pukul 02.30 Wita, wilayah yang sudah terkena banjir dan sebagian warganya mengungsi adalah Kelurahan Ternatetanjung, Paal Dua, Komo Luar, Dendengan Luar, Dendengan Dalam, Banjer dan Kairagi Weru di wilayah kecamatan Singkil, Paal Dua, Tikala dan Wenang.

"Di wilayah tersebut sebagian penduduknya sudah mengungsi, dan BPBD bersama Basarnas, Tagana, RAPI, Dinas Sosial, Polri dan TNI AD, sudah turun memberikan bantuan," katanya.

Bahkan, menurut Bawole, sampai pukul 02.30 Wita, petugas dari Basarnas masih menyisir rumah penduduk di tengah banjir dengan ketinggian setengah meter untuk memastikan keadaan penduduk yang bertahan baik-baik saja.

Dia mengatakan, menjelang pagi, air mulai berangsur surut namun sebagian warga masih bertahan di pengungsian terutama anak-anak dan orang tua, sedangkan yang masih muda kembali membersihkan rumah.

Sampai pagi kata Bawole, pihaknya terus berkoordinasi untuk memastikan keadaan sudah membaik, sambil mendata berapa jumlah jiwa yang terdampak dan membawakan bantuan makanan siap saji bagi yang berada di lokasi mengungsi.

Salah satu warga Ternate Tanjung yang mengungsi bernama Muna Kanine, mengatakan sejak malam sudah siaga, dan memindahkan barang yang diperlukan.

"Kami mengungsi ke musala, di dekat sini jadi begitu pagi dan air surut pulang untuk membersihkan rumah dari sisa banjir," katanya.

Pewarta: Joyce Hestyawatie B.
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018