Mataram (ANTARA News) - Kepolisian Resor Mataram, mempersiapkan pengawalan dan pengamanan kegiatan bertajuk "Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas" yang akan memperkenalkan para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 kepada masyarakat.

Kapolres Mataram AKBP Muhammad yang dihubungi wartawan, Sabtu, menjelaskan, kegiatan deklarasi damai yang dirangkai dengan parade mobil hias ini diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Minggu (18/2) pagi, mulai pukul 08.00 WITA.

"Untuk kegiatan deklarasi damai Minggu (18/2) ini, kami (Polres Mataram) dibantu sejumlah petugas dari Polda NTB telah menyiapkan skema pengawalan dan pengamanan kegiatannya," kata Muhammad.

Untuk skema parade deklarasi damai para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Tahun 2018 tersebut, pihak kepolisian telah membahasnya dengan matang bersama panitia pelaksana dari KPU NTB.

"Terkait dengan rute kegiatan besok, kami (Polres Mataram dan Polda NTB) dengan pihak panitia (KPU NTB) sudah menentukan jalur mana yang akan dilewati," ujar pejabat Polri melati dua yang pernah menduduki jabatan Kapolres Lombok Timur tersebut.

Dari hasil pertemuan dengan panitia pelaksana, rute yang akan dilewati parade deklarasi damai ini akan dimulai dari depan Kantor KPU NTB di Jalan Langko, sebelah barat dari Masjid termegah di "Gumi Selaparang", Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Kota Mataram.

Bergerak lurus melewati Jalan Pejanggik dan Selaparang, rombongan parade akan berbelok ke kanan sesampainya di simpang empat Transmart Carrefour Mataram, Sweta.

Sekitar 500 meter ke arah selatan dari simpang empat Transmart Carrefour Mataram, di lampu lalu llintas simpang tiga Jalan TGH Faesal, rombongan parade bergerak ke barat menuju Jalan Brawijaya dan Sriwijaya, Mataram.

Sesampainya di simpang empat kantor DPD Golkar NTB di Jalan Sriwijaya, rombongan parade melanjutkan perjalanan ke arah selatan sampai jalur Lingkar Selatan, Kota Mataram.

Dari jalur perbatasan Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat tersebut, rombongan parade bergerak kembali ke barat hingga bertemu dengan bundaran jalur Lingkar Selatan dan masuk ke Jalan Gajah Mada, Jempong.

Bergerak lurus sampai bertemu simpang empat pertemuan Jalan Sriwijaya dengan Majapahit, rombongan parade kembali melanjutkan perjalanannya ke barat hingga menuju wilayah Ampenan, Taman Malomba.

"Putar balik disana (Taman Malomba), kembali ke arah timur lagi lewat Jalan Langko dan berakhir di kantor KPU NTB," ucapnya.

Agar kegiatannya dapat berjalan lancar dan terkendali, Muhammad meminta kerjasama dan pemakluman terkait dengan adanya penutupan serta pengalihan arus lalu lintas yang akan dimulai pada Minggu (18/2) pagi.

"Kepada masyarakat, khususnya warga Kota Mataram, kami dari kepolisian mengharapkan kerjasamanya. Karena untuk kegiatan besok pagi, ada sedikit pengalihan arus, sehingga mohon untuk dimaklumkan," kata Muhammad.

Begitu juga dengan simpatisan pasangan calon yang hendak mengikuti rombongan paradenya, Muhammad mengharapkan agar selalu menjaga ketertiban berlalu lintas dan tetap mematuhi aturan dalam berkampanye.

"Seperti yang telah ditentukan dalam aturan, para pengendara roda dua harus tetap gunakan helm SNI dan tidak berkendara lebih dari dua orang. Termasuk tidak menggunakan mobil bak terbuka saat pelaksanaan konvoi," ujarnya.

Pada Selasa (13/2) lalu, panitia pelaksana Pilkada serentak 2018 dari KPU NTB telah mengumumkan nomor urut pasangan calon yang akan maju dalam perhelatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018-2023.

Dari empat pasangan calon yang muncul, nomor urut satu ditempatkan oleh Moh Suhaili dan Muhammad Amin yang diusung dari Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kemudian nomor urut dua diisi oleh pasangan calon Ahyar Abduh dan Mori Hanafi dengan pengusungnya dari Partai Gerindra, PPP, PAN, PDIP, PBB dan Hanura.

Selanjutnya nomor tiga ada pasangan Zulkieflimansyah dan Siti Rohmi Djalilah yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat.

Untuk nomor urut empat adalah pasangan yang melaju dari jalur independent, yakni Ali Bin Dachlan dan Lalu Gede Sakti.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018