Jayapura (ANTARA News) - Para pimpinan TNI dan Polri, Selasa petang, melakukan pertemuan di Markas Polisi Resort Kota (Polresta) Jayapura, Papua membahas aksi kurang simpatik beberapa peserta Konferensi Besar Dewan Adat Papua (DAP). ANTARA News di Jayapura, Selasa melaporkan, pertemuan berlangsung di ruang kerja Kapolresta Jayapura secara marathon dan tertutup itu dihadiri Kapolresta Jayapura AKBP Roberth Djoenso, pejabat Korem 171/Praja Wira Yakti dan Komandan Kodim 1701 Jayapura, Letkol Inf.Napoleon. Komandan Korem 171/PWY Kol Siagian tiba di Marpolres Jayapura pukul 17.00 WIT disambut Wakil Kapolresta Jayapura Kompol Paru Andreas dan Komandan Kodim 1701 Jayapura, Letkol Inf.Napoleon. Sekitar 25 menit kemudian, Kapolresta Jayapura AKBP Roberth Djoenso tiba setelah mengadakan pemantauan di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih Kota Jayapura, tempat berlangsungnya konferensi DAP itu. Beberapa menit kemudian satu peleton pasukan dari Polisi Air Polda Papua dengan menumpang satu unit truk diturunkan di Mapolresta Jayapura. Di halaman Mapolresta Jayapura tampak beberapa unit truk dan dua unit truk pengendali massa (Dalmas) parkir siaga, sementara semua aparat kepolisian yang berpakaian seragam operasi menenteng senjata siap melaksanakan tugas bila mendapat perintah atasan. Pertemuan para pejabat penegak hukum dan Kamtibmas itu membahas beberapa aksi peserta konferensi besar (Konferba) DAP yang dibuka Ketuanya Thom Beanal, Senin (2/7) yang menurut rencana berlangsung hingga 6 Juli 2007. Kapolda Papua, Irjen Pol.Max Donald Aer menegaskan telah memerintahkan Kapolresta Jayapura AKBP Roberth Djoenso D menyelidiki motif pengibaran bendera Bintang Kejora yang dilakukan hari ini di ruang pertemuan konferensi tersebut ketika beberapa penari sedang membawakan tarian sambil membentangkan bendera tersebut. Penyelidikan itu berkisar pada pertanyaan apakah tindakan mengibarkan bendera Bintang Kejora itu keinginan panitia atau kemauan kelompok tari Sempari. Hingga berita ini disiarkan sebanyak lima unit truk membawa aparat keamanan meluncur ke GOR Cenderawasih untuk melakukan pendekatan dengan panitia pelaksana untuk penanganan masalah ini dan kelanjutan dari konferensi itu. Selasa siang sekitar pukul 15.00 WIT Group Tari Sampari yang tampil membawakan tarian tradisional Papua dalam acara konferensi itu memperlihatkan bendera Bintang Kejora. Para peserta konferensi yang saat itu dengan serius menyaksikan tarian perjuangan nenek moyang mereka yang dibawakan kelompok penari Sampari asal Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat terkejut karena seorang penari perempuan membuka dan melambai-lambaikan bendera itu. Bendera tersebut sebelum diperlihatkan kepada penonton diselipkan di dalam pakaian seorang penari pria. Di dalam ruangan konferensi itu tidak tampak aparat keamanan kecuali Satuan Tugas (Satgas) Papua yang mengenakan seragam hitam-hitam. Setiap orang yang masuk ke dalam ruangan tersebut diperiksa identitasnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007