Bogor (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menebar sinyal akan memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019 mendatang.

"Jika Allah menakdirkan, sangat bisa Demokrat berjuang bersama bapak," kata pria yang akrab disapa SBY itu saat memberikan pidato pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat tahun 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, yang juga dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.

"Tentu bapak sangat memahami sebagaimana pengalaman saya pada Pilpres 2004-2009 dulu, perjuangan bersama apapun namanya akan berhasil dan menang jika kerangka kebersamaannya tepat," ujarnya menambahkan.

Terlepas dari dukungan untuk Pemilu 2019 yang masih berupa sinyal, SBY mendoakan Jokowi sukses memimpin pemerintahan Kabinet Kerja hingga akhir masa jabatan 2019 serta sukses juga pada Pemilihan Presiden di tahun yang sama.

Di tengah sinyal-sinyal dukungan tersebut, SBY menegaskan perjuangan bersama atau koalisi akan berhasil jika visi-misi platform pemerintahannya untuk 2019-2024 juga tepat dan disusun secara bersama.

Dia juga memberi sinyal siap berkoalisi jika Demokrat juga mengambil bagian menyusun platform dan agenda ke depan.

"Harus muncul respect dan trust. Ini sangat penting. Koalisi masalah hati. Demokrat siap membangun koalisi seperti itu. Demokrat juga memohon doa restu agar perjuangan politik kami, termasuk mengikuti Pemilu 2019 berhasil," jelas SBY.


Pasti usung capres-cawapres

Yudhoyono juga memastikan bahwa Partai Demokrat akan mengusung calon Presiden dan calon Wakil Presiden dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Insyaallah 2019 Partai Demokrat akan mengusung pasangan capres dan cawapres yang paling tepat dan paling baik," ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi hadiri Rapimnas Partai Demokrat di Sentul

Baca juga: Rapimnas Partai Demokrat bahas Pilkada 2018 dan Pilpres 2019

Baca juga: Presiden Jokowi mengaku seorang demokrat


SBY mengatakan kepastian mengusung capres dan cawapres ini belajar dari pengalaman dan kekalahan masa lalu Demokrat.

Dia menekankan penyebab Demokrat gemilang 2009 namun kalah pada 2014, selain banyaknya kader yang terlibat korupsi, adalah karena Demokrat pada 2014 tidak memiliki dan tidak mengusung capres-cawapres.

Oleh sebab itu, Demokrat memastikan akan mengusung capres dan cawapres pada 2019.

"Pada saatnya nanti beberapa bulan mendatang putra-putra atau putri-putri terbaik bangsa yang Demokrat nilai cakap dan mampu memimpin Indonesia lima tahun mendatang akan kami umumkan sebagai pasangan calon yang diusung Demokrat. Pers dan wartawan harap bersabar dulu, pada saatnya kami sampaikan," kata SBY.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018