Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mengimbau seluruh SMP di wilayah tersebut untuk tetap menjalankan kegiatan yang bisa diikuti siswa kelas IX setelah menjalankan UNBK.

"Kami sudah memberikan imbauan ke seluruh SMP untuk tetap menggelar kegiatan usai UNBK. Bentuknya bisa bermacam-macam sesuai kebijakan sekolah. Namun, sekolah terkadang kesulitan untuk mengatur waktu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, proses belajar mengajar di sekolah dimulai saat siswa melakukan pendaftaran ulang hingga siswa tersebut dinyatakan lulus dari sekolah atau saat menerima ijazah tanda kelulusan.

Oleh karena itu, lanjut dia, sekolah diminta tetap melaksanakan tanggung jawab mereka meskipun pelaksanaan ujian nasional khususnya untuk SMP sudah berakhir, Kamis (26/4).

Edy menegaskan, imbauan tersebut tidak berkaitan dengan kekhawatiran meningkatkan tindak kekerasan yang dilakukan anak usai pelaksanaan ujian nasional. "Tidak ada korelasinya. Ini dilakukan rutin tiap tahun karena memang sekolah memiliki tanggung jawab hingga siswa tersebut dinyatakan lulus," lanjut Edy.

Hal senada disampaikan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang mengatakan, selama siswa belum dinyatakan lulus maka mereka masih berstatus sebagai siswa di suatu sekolah.

"Artinya, sekolah harus tetap bertanggung jawab terhadap siswa. Salah satunya mendukung persiapan masuk ke jenjang berikutnya," katanya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta Suharno mengatakan akan menggelar kegiatan usai UNBK yang bisa diikuti siswa kelas IX di antaranya buka bersama dan tarawih karena sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

"Orang tua dari masing-masing kelas juga sudah meminta izin ke sekolah untuk mengadakan kegiatan secara mandiri yaitu wisata bersama," katanya.

Perpustakaan dan pojok baca yang tersebar di beberapa titik di sekolah, lanjut dia, juga masih bisa diakses oleh siswa yang baru saja menyelesaikan UNBK.

"Syaratnya, siswa haru mengenakan seragam saat datang ke sekolah. Dulu, kami memberikan kebebasan siswa tidak berseragam tetapi justru ada orang luar yang masuk. Kami lakukan untuk keamanan anak-anak," katanya.

Baca juga: UNBK SMP di Indonesia baru 62 persen

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018