Hal ini dimungkinkan beriringan dengan program Presiden Jokowi yang terus membangun desa, termasuk membangun infrastruktur teknologi informasinya."
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mendorong proses pembelajaran digital seperti yang dilakukan aplikasi "ruangguru" dapat menjadi terobosan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan.

"Saya sangat mengapresiasi kehadiran aplikasi digital ruangguru yang dapat diunggah secara online," kata Hasto Kristiyanto saat mengunjungi kantor ruangguru, di Tebet, Jakarta, Jumat.

Hasto Kristiyanto yang ditemani Ketua DPP PDI Perjuangan Wiryanti Sukamdani dan Bupati Banyuwangi Jawa Timur Abdullah Azwar Anas, mengunjungi kantor aplikasi ruangguru, yakni bimbingan belajar online, guna memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Menurut Hasto, apa yang dilakukan pendiri aplikasi ruangguru, Belva Devara, adalah terobosan dalam menghadirkan pendidikan untuk semua masyarakat Indonesia.

"Presiden Jokowi juga menaruh perhatian sangat besar terhadap konsep pendidikan online seperti ruangguru," katanya.

Menurut Hasto, Presiden Joko Widodo pernah mengundang Belva Devara ke Istana, untuk mempresentasikan konsep pendidikan online ruangguru pada rapat kabinet.

Kunjungan Hasto Kritiyanto ditemani kader PDI Perjuangan ke kantor aplikasi ruangguru, menurut dia, ada "benang merah" antara yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan yang dilakukan PDI Perjuangan sebagai pengusung utama presiden.

Pada kesempatan tersebut, Hasto juga memuji kiprah anak-anak muda melalui aplikasi ruangguru, yang membangun optimisme dan turun tangan membantu menyelesaikan persoalan pendidikan di masyarakat dengan pendekatan baru berbasis teknologi informasi.

Hasto menyebut, Indonesia memiliki lebih dari 52 juta pelajar yakni generasi penerus bangsa yang harus disiapkan menjadi generasi berikutnya yang membawa bangsa Indonesia semakin maju.

Dalam proses penyiapan generasi penerus bangsa, menurut dia, ada tantangan yang dihadapi, seperti faktor geografi, sehingga pemerataan kualitas pendidikan masih terkendala.

"Para pelajar di desa sering terlambat dan terhambat mengakses materi pembelajaran yang biasa didapatkan pelajar di kota dengan mudah. Jumlah dan kualitas guru di pedesaan juga terbatas dan minim," katanya.

Menurut Hasto, dengan kehadiran platform berbasis digital seperti ruangguru dan sejumlah platform lainnya, PDI Perjuangan mendorong pemerataan kualitas pendidikan secara nasional.

Anak-anak di desa, kata dia, mendapat pembelajaran tambahan berkualitas secara online.

"Hal ini dimungkinkan beriringan dengan program Presiden Jokowi yang terus membangun desa, termasuk membangun infrastruktur teknologi informasinya," papar Hasto.

Menurut dia, inovasi sosial berbasis teknologi seperti itulah yang mampu menjawab persoalan rakyat Indonesia.

PDI Perjuangan, kata Hasto, mendukung kiprah anak-anak muda yang mengembangkan kewirausahaan sosial berbasis teknologi seperti ini.

"Ini membangun optimisme bangsa, dan secara ekonomi menjadi potensi yang dahsyat sesuai target Pak Jokowi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," katanya.

Aplikasi ruangguru, saat ini sudah dimanfaatkan sekitar delapan juta siswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, yang dapat belajar melalui instrumen teknologi tanpa terikat batas geografis dan waktu.

Hasto menambahkan, PDI Perjuangan juga sudah menyiapkan pendidikan kepartaian berbasis online.

PDI Perjuangaan, kata dia, juga ingin berkolaborasi dengan ruangguru untuk mengembangkan sistem pendidikan partai yang berbasis Pancasila melalui instrumen digital, sehingga semua kader dan seluruh warga dapat ikut mengaksesnya dengan mudah.

Sementara itu, CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara, menyambut baik kunjungan PDI Perjuangan, karena menilai membangun pendidikan tidak bisa dilakukan sepihak, tapi harus bersama-sama.

Ruangguru merupakan perusahaan teknologi informasi terbesar dan terlengkap di Indonesia yang fokus pada layanan berbasis pendidikan dan telah memiliki lebih dari enam juta pengguna serta telah mengelola lebih dari 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran.

Perusahaan digital ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman, yang keduanya berhasil masuk dalam jajaran pengusaha sukses di bawah 30 tahun melalui Forbes 30 under 30 untuk teknologi konsumen di Asia.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018