Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap kerja sama ekonomi digital antara Pemerintah Indonesia dan China dapat meningkat seiring dengan peningkatan investasi industri di Indonesia oleh pengusaha asal negeri tirai bambu.

"Di bidang ekonomi digital, selain peningkatan investasi juga diharapkan kontribusi China bagi peningkatan industri di Indonesia, yaitu pengembangan piranti lunak, piranti keras dan tentunya sumber daya manusia. Saya melihat prospek kerja sama Indonesia-China ini menjanjikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas," kata Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara Indonesia-China Business Summit 2018 di Jakarta, Senin malam.

Wapres Kalla menilai industri ekonomi digital menjadi sektor baru yang menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi, dan China menjadi negara pelopor dengan sejumlah perusahaan bisnis rintisan berbasis digital.

"Saya sangat optimistis bahwa kerja sama ekonomi digital Indonesia-China ke depan akan terus tumbuh besar. Hal ini didukung dengan berbagai kebijakan pemerintah kedua negara yang kian menciptakan kondisi berbisnis yang sehat dan menguntungkan," jelasnya.

Pada tahun 2017, Tencent berinvestasi di Gojek sebesar 1,2 miliar dolar AS, Alibaba berinvestasi di Tokopedia 1,1 miliar dolar AS, konsorsium JD.com juga berinvestasi di Traveloka sebesar 350 juta dolar AS.

China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia sejak disepakatinya kemitraan strategis dan komprehensif Indonesia-China lima tahun yang lalu pada 2013.

Investasi yang ditanamkan pengusaha dan Pemerintah China di Indonesia mencapai 3,4 miliar dolar AS pada 2017; dan China juga menjadi investor terbesar kedua di Indonesia.

"Kemitraan Indonesia-China ini akan menguat dengan adanya kesepakatan untuk membangun empat koridor ekonomi terintegrasi di Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018