Semua itu dilakukan oleh beliau dalam periode yang singkat."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI periode 1998--1999 Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan tokoh reformasi pemberani yang mampu melakukan pembaharuan dalam masa singkat, ujar Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Malaysia Anwar Ibrahim.

"Saya tulis Pak Habibie secara ilmiah. Dalam tulisan itu saya menjelaskan bahwa ia seorang pemberani yang mampu melaksanakan agenda reformasi di Indonesia dalam masa sesingkat," ujar Anwar Ibrahim di kediaman BJ Habibie, Jakarta, Minggu.
Presiden ketiga RI BJ Habibie (kiri) berbincang dengan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim seusai melakukan pertemuan di Jakarta, Minggu (20/5/2018). Pertemuan sekaligus ajang silaturahmi tersebut membahas isu-isu terkini kedua negara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)


Baca juga: Anwar Ibrahim: Pelaksanaan agenda reformasi sangat penting

Belum genap seminggu dibebaskan dari penjara Malaysia, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu menemui BJ Habibie untuk menyambut ulang tahun ke-20 Reformasi Indonesia dan mengenang almarhum Ibu Ainun Habibie di Jakarta.

Baca juga: Anwar Ibrahim bebas

Pembaharuan yang dilakukan Habibie, menurut dia, antara lain di bidang kehakiman, media, politik maupun ekonomi.

"Semua itu dilakukan oleh beliau dalam periode yang singkat," kata suami dari Wan Azizah, Wakil Perdana Menteri Malaysia.

Baca juga: Temui Habibie di Jakarta hari ini, Anwar menyampaikan hal ini

Ia menyebutkan ada dua hal yang harus diperbaiki saat menjalankan agenda reformasi.

Pertama, menurut dia, korupsi yang dikatakan dibudayakan itu harus diberantas tanpa pilih kasih, bukan penguasa menentukan.

"Kedua, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi harus dihapuskan. Ini tantangan terbesar terhadap pemimpin bangsa yang ingin membawa reformasi dalam pemerintahan mereka," demikian Anwar Ibrahim.

Baca juga: Mahathir ternyata tak mau cepat-cepat mundur demi Anwar Ibrahim

 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018