Bogor (ANTARA News) - Museum Kepresidenan RI Balai Kirti merayakan hari jadi keempat, hingga kini museum yang berada di area Istana Kepresidenan Bogor itu telah menyimpan 280 koleksi.

"Semua koleksi merupakan peninggalan keenam Presiden Indonesia, berupa foto-foto, dokumen, tanda bintang yang diraih oleh masing-masing presiden, memorabelia, dan buku-buku," kata Kepala Museum Kepresidenan RI Bogor, Amurwani Dwi Lestari Ningsih, Minggu.

Usai pembukaan pameran temporer Asian Games di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Kota Bogor, Jawa Barat, Amur menjelaskan sejak diresmikan empat tahun silam, keberadaan musuem Balai Kirti semakin diminati. Rata-rata jumlah kunjungan mencapai 1.500 orang per hari.

Tahun 2017 lalu, lanjut Amur, tercatat ada 99 ribu pengunjung yang datang ke Museum. Selain untuk masyarakat umum, museum ini juga didatangi sejumlah tamu-tamu penting negara.

Amur menjelaskan, banyak masyarakat yang mengira Museum Kepresidenan RI Balai Kirti tertutup untuk umum, sejati ya museum tersebut terbuka luas untuk seluruh masyarakat Indonesia maupun internasional.

Memang ada syarat-syarat yang sudah ditentukan yang harus diikuti oleh pengunjung, seperti diharuskan berpakaian rapi dan sopan, tidak menggunakan jins, dan sandal, sertai tidak menggunakan pakaian kaos oblong.

"Ini jadi syarat karena mengingat museum berapa dalam kawaan ring satu, jadi harus mengikuti prosedur dan kelengkapan ring satu," katanya.

Museum menyimpan koleksi enam presiden, mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdulrahman Wahid, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Gedung museum memiliki luasan 5.000 meter persegi, terdiri atas tiga lantai. Lantai pertama memamerkan gambar dan foto-foto presiden, hingga patung keenam presiden.

Terdapat epilog ruang interaksi, bisa digunakan oleh pengunjung, dan ada bermacam-macam permainan seru. Terdapat juga perpustakaan presiden yang menyimpan koleksi buku karya presiden ataupun buku yang dibaca oleh tiap-tiap presiden.

"Di lantai tiga ada taman, sering kita gunakan untuk menjamu dan mengajak tamu negara melihat pemandangan alam gunung Salak," katanya.

Menurut Amur, pihaknya terus menambah jumlah koleksi museum, salah satunya medali FAO yang diterima oleh Presiden Soeharto atas capaian swasembada berasnya.

"Kita seanh jajaki dengan para presiden, kita perlu berkomunikasi dengan pihak keluarga, dan juga presidennya. Karena semua koleksi ini adalah miliknya presiden," katanya.

Museum Balai Kirti ini dibuka setiap hari, kecuali hari Senin, beroperasi dari jam 09.00 sampai 15.00 WIB. Untuk bisa mengunjungi masyarakat dapat mengakses di website resmi Balai Kirti, dan mendaftarkan diri, dengan jadwal kunjungan dan jumlah orangnya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018