Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama membentuk tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) untuk melayani jamaah di Arab Saudi terutama di musim puncak haji yang bisa menjadi waktu rawan bagi mereka.

Tim P3JH itu merupakan unit yang baru dalam komposisi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1439 Hijriyah 2018 Masehi.

"Mereka adalah para petugas pelayanan umum tapi memiliki kemampuan medis," kata Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan tim berisi sekitar 20 petugas yang berasal dari rumah sakit haji, universitas islam negeri yang memiliki prodi kedokteran serta rumah sakit TNI/ Polri yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Agama berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan.

Menurut Khoirizi, Tim P3JH melengkapi kekosongan petugas pelayanan umum dan atau kesehatan di beberapa titik strategis, terutama di masa puncak haji di kawasan Arafah Mina Muzdalifah (Armina).

Dia mengatakan tim P3JH akan bekerja pada hari pertama lontar jumrah.

Dalam periode tersebut, jamaah haji Indonesia melakukan perjalanan sekitar dua kilometer dari pemondokan di Mina ke Jamarat untuk melempar Jumrah Aqabah sehingga tidak sedikit dari mereka yang kelelahan.

Tim itu, kata dia, akan berkolaborasi dengan tim gerak cepat (TGC) Kemenkes dan petugas perlindungan jamaah (Linjam).

Kerja sama tim tersebut, lanjut dia, akan mengantar jamaah yang dilanda kelelahan saat akan kembali dari Jamarat ke pemondokan di Mina.

"Dengan begitu, kehadiran negara melalui petugas yang siap melayani jamaah akan lebih dirasakan," katanya.

Baca juga: Sekjen Kemenag ajak petugas haji fokus layani jamaah

Baca juga: Kemenag akan "coret" petugas haji yang tidak disiplin

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018