Sydney (ANTARA News) - Dua harimau sumatra, jantan dan betina, akan tiba di rumah baru mereka di Kebun Binatang Tasmania pada Rabu.

Menempuh perjalanan dari Symbio Wildlife Park dekat Sydney, harimau berusia 10 tahun bernama Cinta and Jalur awalnya datang ke Australia dari Auckland Zoo Selandia Baru ketika mereka baru berusia dua tahun.

"Cinta, betina itu, dapat berubah suasana hati setiap hari," kata pengurus Symbio Wildlife Park Julia Mendezona kepada media setempat.

"Ini adalah tantangan untuk bekerja dengannya, tetapi diterima ke dalam lingkaran batinnya adalah hadiah yang sangat besar," tuturnya.

"Jalur, sang jantan, dia besar dan sedikit kasar tapi dia cukup senang selama dia memiliki perutnya kenyang," tambah Mendezona.

Meskipun duo harimau ini tidak asing dengan perjalanan jarak jauh, logistik untuk memindahkan spesies yang terancam punah ini sangatlah penting, dengan hanya 300 harimau sumatra yang tersisa.

Naik di peti yang dirancang khusus untuk perjalanan melintasi Selat Bass, kucing besar itu juga akan ditemani oleh beberapa dokter hewan, jika terjadi masalah.

"Mereka terlatih dengan baik, jadi kami berharap terjadi transisi yang mulus," kata kepala penjaga Kebun Binatang Tasmania Emma Morgan.

"Mereka sudah dikondisikan ke peti mereka jadi semoga mereka tidak terlalu stres di sana," ungkapnya.

Berasal dari pulau tropis Indonesia di Sumatra, keduanya akan merasakan cuaca dingin di Tasmania saat mereka tiba, jadi Morgan dan timnya telah melakukan beberapa modifikasi khusus pada kandang baru pasangan itu.

"Mereka memiliki sarang yang hangat, tempat tidur yang nyaman dan mereka memiliki mantel tebal yang bagus juga, seharusnya tidak terlalu memengaruhi mereka," kata Morgan.

Di atas ini, harimau juga akan memiliki kolam renang sendiri untuk digunakan ketika cuaca memanas di musim panas.

Penangan mengatakan mereka berharap makhluk tersebut akan membantu mendidik ribuan pengunjung kebun binatang setiap tahun tentang dampak merusak perburuan liar dan perusakan habitat yang dapat terjadi pada populasi liar, demikian dilansir Kantor Berita Xinhua.
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018