Jakarta (ANTARA News)- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memamerkan 20 karya inovasi sejumlah sekolah menengah atas (SMA) pada pelaksanaan Hari Inovasi di Jakarta, Selasa.

"Keterampilan siswa untuk menguasai teknologi mutlak diperlukan," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad.

Apalagi pada saat ini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, yang mana penggunaan tenaga manusia telah digantikan dengan mesin dan sistem otomasi.

Pemerintah, lanjut Hamid, perlu menyiapkan strategi yang tepat untuk menyiapkan para generasi muda menguasai keterampilan yang sesuai dengan era sekarang ini.

Sebelumnya pada 2 Mei, Kemendikbud dan Intel Indonesia melakukan kerja sama dan melatih 219 SMA dan SMK terpilih sebagai "master trainer". Dalam program itu telah dibangun tiga tempat pusat inovasi di Yogyakarta, Bulukumba dan Semarang. Setidaknya sudah ada 10.000 siswa yang sudah mengikuti program tersebut.

"Karya-karya yang dipamerkan ini dibuat untuk menciptakan solusi dari sejumlah permasalahan yang terjadi di masyarakat," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, siswa SMAN 1 Bulukumba, Sulawesi Selatan, Putri Royani, mengatakan dirinya dan seorang temannya menciptakan alat untuk pemberi isyarat gempa bumi.

"Alat ini menggunakan sensor getar, jadi bisa mengetahui berapa kekuatan gempa tersebut," kata Putri.

Melalui alat itu pula, diketahui kondisi guncangan gempa dan memberi peringatan pada masyarakat untuk melakukan evakuasi. Putri berharap ke depan, alat tersebut tidak hanya sekadar contoh, tetapi bisa diterapkan di masyarakat.

Baca juga: Kemdikbud: masuk SD tak boleh tes baca tulis hitung

Pewarta: Indriani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018