Jakarta (ANTARA News) - Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menargetkan sebanyak 25 ribu ekor hewan kurban untuk disebarkan ke seluruh pelosok Negeri.

"Kami siap menyebarkan hewan kurban ke 34 provinsi di Indonesia serta tujuh negara seperti Myanmar-Rohingya, Palestina, Suriah, Bangladesh, Timor Leste, Filipina dan Thailand," ujar Direktur Program Dompet Dhuafa M.Sabeth Abilawa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Dikatakan, program Tebar Hewan Kurban (THK) yang sudah bergulir sejak 1994 hingga 2017 telah mencapai 237.520 ekor setara dengan kambing.

"Sementara untuk penerima manfaat sebanyak 4.911.208 Kepala Keluarga dengan sebaran hingga 33 Provinsi di Indonesia," kata dia.

Baca juga: Mahasiswa Jepang terkesan tradisi pembagian daging kurban
Baca juga: Petugas temukan sapi kurban cacingan


Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk berkurban melalui THK. Lima manfaat yang dapat dipetik yakni mewujudkan pemerataan daging kurban, mendistribusikan daging ke wilayah yang membutuhkan, mendapatkan laporan kurban secara transparan sehingga keterpercayaan tetap terjaga.

"Kemudian, Melalui THK masyarakat diajak untuk turut membantu memberdayakan peternak lokal yang sudah melalui tahapan seleksi serta pendampingan oleh Dompet Dhuafa," kata dia.

Selain itu, masyarakat mendapatkan hewan kurban yang berkualitas dan masyarakat diajak untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan adanya penyebaran kurban yang merata.

"Diharapkan lebih banyak lagi semangat dalam menjalankan gagasan-gagasan yang lahir bagi masyarakat," kata dia.

Ia mengajak juga lembaga-lembaga lain agar semangat berkurban ini tidak semata transaksi jual beli tetapi semangat untuk bisa membantu.

"Agar banyak masyarakat dapat merasakan perhatian lebih dari saudara lain ketika hewan kurban sampai dan turut menikmati hewan kurban yang selama ini sebagian masyarakat jarang atau bahkan sama sekali belum pernah menikmati daging kurban," ujar Abilawa.

Di sisi lain kebermanfaatan kurban bagi para peternak hewan dapat meningkatkan kesejateraan hidup, hal itu sudah dialami peternak lokal Hamdan.

"Alhamdulillah warga yang tadinya belum bisa sekolahkan anaknya, sekarang sudah bisa. Rumah warga yang reot kini sebagian sudah bisa dibangun pakai batu bata. Tahapan perekonomian meningkat," kata dia.


 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018