Pramuka tidak pernah mementingkan kelompok, dia berdiri di semua golongan
Jakarta  (ANTARA News) - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka yang menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 pada 25-29 September 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara, akan membahas gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan kader pemimpin bangsa.

"Munas ini forum tertinggi Gerakan Pramuka yang dilaksanakan setiap lima tahun. Di dalamnya dibahas rencana strategis Gerakan Pramuka selama lima tahun ke depan, AD/ART, dan lain-lain. Jadi, bukan hanya pemilihan Ketua Kwarnas," ujar Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, dalam konferensi pers di Kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia mengatakan Munas kali ini mengambil tema Gerakan Pramuka Wadah Pembentukan Kader Pemimpin Bangsa. Maksudnya adalah Gerakan Pramuka harus terus mencetak generasi bangsa yang unggul, memiliki karakter dan jiwa nasionalisme yang kuat.

Ini, menurut dia, karena Pramuka tidak pernah mementingkan kelompok, dia berdiri di semua golongan.

"Pramuka itu merawat kehidupan, dia bisa berdiri di atas semua golongan, dia ada di atas semua perbedaan, baik suku, ras, budaya, dan agama. Karenanya Gerakan Pramuka punya modal besar untuk mencetak kader pemimpin bangsa," jelas Adhyaksa.

Inilah yang, menurut Adhyaksa, harus digali kembali dan dikembangkan untuk dicari formulanya dalam forum Munas. Gerakan Pramuka yakin punya kemampuan itu sebab dasar yang dimiliki oleh organisasi kepanduan ini sangat kuat, baik dari segi nilai, metode, dan tata kelola organisasi.

"Kami mengundang Bapak Presiden Jokowi untuk hadir di Munas nanti. Mudah-mudahan beliau berkenan hadir di tengah kesibukan beliau. Bagaimana pun, Pramuka adalah benteng NKRI, Pramuka adalah perekat NKRI," katanya.

Ketua Panitia Munas ke-10, Kodrat Pramudho menambahkan pada upacara peringatan Hari Pramuka ke-57, Presiden Jokowi yang juga Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas) Gerakan Pramuka menyampaikan keinginannya untuk menghadiri Munas Gerakan Pramuka. Untuk itu, pihaknya mengundang Presiden untuk hadir di agenda lima tahunan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani selaku Ketua Harian Mabinas Gerakan Pramuka direncanakan akan hadir. Pejabat lainnya yang akan hadir yakni Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Doni Monardo juga rencananya akan hadir dan akan memberikan pembekalan kepada peserta Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka 2018.

 Sementara itu, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Organisasi dan Hukum ini menambahkan, pada Munas 2018 nanti juga akan dibahas masukan dari hasil Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putra-Putri (Muspanitra) Tingkat Nasional. Muspanitra Tingkat Nasional ini akan diselenggarakan pada 22-24 September 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Munas ke-10 Gerakan Pramuka akan diikuti oleh delegasi Kwarnas dan 34 delegasi Kwarda seluruh Indonesia. Jumlah peserta keseluruhan adalah 280 orang, sedangkan peserta peninjau dari daerah berjumlah 58 orang, ditambah peserta peninjau dari pusat yakni Andalan Nasional, Pimpinan Saka Tingkat Nasional 11 orang, dan Pimpinan Sako Tingkat Nasional sebanyak lima orang.

 Baca juga: Presiden ingin gerakan Pramuka direvitalisasi
Baca juga: Demi Kwarnas Pramuka, Adhyaksa batal "nyaleg"



 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018