Bantuan bagi korban bencana gempa Lombok dan Palu serta Donggala tidak hanya hari ini, namun ada tahapan berikutnya yang saat ini bantuan kemanusiaan tersebut terus mengalir
Situbondo (ANTARA News) - Pramuka dan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengirim bantuan bagi korban bencana alam gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, serta bantuan bagi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Lombok yang dikirim pada hari ini di antaranya sembako, makanan siap saji (mi instan), sarung, popok bayi, air mineral, selimut dan sepatu bagi anak-anak," ujar Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi di Situbondo, Minggu.

Sedangkan bantuan bagi korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, lanjut dia, dikirim dalam bentuk uang.

Bantuan kemanusiaan itu, katanya, merupakan hasil sumbangan dari seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pemkab setempat sebanyak Rp35 juta dan sumbangan dari Pramuka Kabupaten Situbondo sebanyak Rp65 juta dan Rp10 juta dari sumbangan Lembaga Bumbung Sosial Situbondo.

"Bantuan bagi korban bencana gempa Lombok dan Palu serta Donggala tidak hanya hari ini, namun ada tahapan berikutnya yang saat ini bantuan kemanusiaan tersebut terus mengalir. Oleh karena itu bagi masyarakat Situbondo apabila ingin berbagi dengan saudara kita yang tertimpa musibah bencana bisa melalui Pemkab," kata Ketua Gerakan Pramuka Kwartir DPC Situbondo itu.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo, Lutfi Joko Prihatin mengatakan bantuan sembako dan makanan siap saji dan selimut serta lainnya bagi korban bencana Lombok diangkut menggunakan dua unit truk milik Dinas Sosial.

"Bantuan bagi korban bencana di Lombok di antaranya sembako 48 paket, sarung 152 lembar, air mineral 350 dus, mi instan 225 dus, popok bayi 1.150 buah, selimut 10 lembar dan 20 pasang sepatu serta uang tunai," katanya.

Pelepasan dua unit truk pengangkut bantuan bagi korban bencana alam itu dilepas langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati dari Alun-Alun Kabupaten Situbondo.

Baca juga: Pramuka harus bisa berjuang di garis depan

 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018