Jakarta (ANTARA News) - Sebagian massa pendemo pembakaran bendera berkalimat tauhid mampir di seberang Gedung PB Nahdlatul Ulama, Jakarta, Jumat sore.

Sementara di halaman Gedung PBNU, di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, telah berjaga-jaga puluhan anggota Banser, Pagar Nusa, dan laskar Patriot Garuda Nusantara yang dipimpin Gus Nuril.

Antara massa pendemo dan kelompok yang berjaga di Gedung PBNU dibatasi pagar jalan dan ramai lalu-lalang kendaraan, yang bertepatan dengan saat jam kerja kantor selesai. 

Untuk mendinginkan suasana Kepala Polres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu, dan jajaran terus membujuk peserta aksi membubarkan diri, sementara anggota Banser yang sebelumnya berjaga di depan pagar diminta masuk ke halaman Gedung PBNU.
 
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu berusaha menenangkan pengunjuk rasa maupun Banser yang berjaga di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (26/10/2018). (Sigit Pinardi)


Beberapa perwakilan pengunjuk rasa sempat meminta diizinkan masuk Gedung PBNU untuk menyampaikan aspirasi dan sempat ditemui Gus Nuril.

Khatib Syuriyah PBNU, KH Nurul Yaqin Ishak, meminta perwakilan pengunjuk rasa tidak perlu masuk Gedung PBNU karena dikhawatirkan justru timbul persoalan baru.

Ia meyakinkan, jauh lebih penting masing-masing pihak mengendalikan diri agar tidak  terprovokasi. Setelah berpelukan dengan Gus Nuril dan Kiai Nurul Yaqin, perwakilan demonstran pun kembali ke kelompoknya.
 
Katib Syuriyah PBNU KH Nurul Yaqin Ishak menemui perwakilan pengunjuk rasa di depan Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (26/10/2018). (Sigit Pinardi)) 


Sekitar pukul 17.00 WIB massa pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018