... kita berharap para keluarga korban bisa tenang menunggu tim SAR yang sekarang ini sedang bekerja keras di lokasi kejadian...
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pencarian dan pertolongan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Pangkal Pinang, Riau Kepulauan, dilakukan secepatnya.
   
"Saya merasakan kerisauan yang mendalam dari seluruh keluarga korban. Namun, kita berharap para keluarga korban bisa tenang menunggu tim SAR yang sekarang ini sedang bekerja keras di lokasi kejadian," kata Presiden, dalam jumpa pers di sela-sela Our Ocean Conference 2018, di Nusa Dua, Bali, Senin.
   
Ia telah memerintahkan Badan SAR Nasional yang dipimpin Marsekal Madya TNI M Syaugi, dan dibantu TNI serta Kepolisian Indonesia untuk menggelar operasi pencarian dan pertolongan kepada korban.
   
Jokowi juga meminta Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki peristiwa itu dan mendapatkan hasil secepatnya.

"Kita lakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban dan saya terus berdoa dan berharap korban bisa segera ditemukan," katanya.
   
Presiden menyatakan telah mendapat kabar insiden kecelakaan pesawat tujuan Pangkal Pinang itu dari Menteri Perhubungan, Budi Sumadi.

"Sekali lagi, kita masih fokus pada pencarian dan penyelamatan korban. Mohon doa dan dukungan semua," ujar Jokowi.
   
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Karawang, Jawa Barat. Pesawat terbang Boeing B-737-800 MAX itu hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB pada posisi 05 derajad 48,934 Lintang Selatan dan 107 derajad 07,384 Bujur Timur, dan pada arah referensi 40,21 derajad (timur laut) dan jarak 23,81 mil laut dari daratan.
   
Pesawat terbang komersial yang dimiliki Lion Grup yang pernah dipimpin Rusdi Kirana (kini duta besar Indonesia untuk Malaysia) itu membawa 178 pemakai jasa usia dewasa, satu anak, dan dua bayi.
   
Awak pesawat terdiri dari dua penerbang dan lima awak kabin, dengan kapten pilot Bhavve Suneja dan kopilot Harvino. 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018