Potensi kelautan, terutama di Buleleng masih sangat besar. Kami berharap dengan prestasi ini, keinginan untuk kuliah semakin tinggi. Lulusan sudah banyak jadi wirausaha
Oleh Made Adnyana dan Naufal Fikri Yusuf

Singaraja, Bali, (ANTARA News)  -  Dua mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali meraih juara kedua Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional berkat penelitian budi daya abalone (sejenis kerang) di Pantai Penimbangan, Singaraja.

"Keduanya merupakan mahasiswa dari Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas MIPA, yakni Putu Justika Nirmala dan Putu Indah Swardiani. Mereka meraih juara LKTI dalam acara Himakua Paper Competition Jilid III di Universitas Sriwijaya pada akhir November lalu," kata Wakil Rektor III Undiksha, Dr I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes., di Singaraja, Buleleng, Bali, Kamis.

Berdasarkan rujukan literatur, abalon adalah suatu spesies kerang-kerangan (moluska) dari famili "Haliotidae" dan "genus Haliotis", yang juga dikenal dengan nama "kerang mata tujuh" atau "siput balik batu"

Ia mengatakan pada lomba yang berlangsung selama 23-24 November 2018 itu, keduanya bersaing dengan mahasiswa dari perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Sumatera Utara.

Undiksha mengapresiasi prestasi kedua mahasiswa tersebut.

Ia berharap, prestasi itu dapat dipacu lagi supaya ada prestasi lain dalam jenjang yang lebih tinggi, termasuk untuk karya ilmiah yang menang tersebut, bisa dikembangkan untuk PKM (Program Kreativitas Mahasiswa).

Pihak universitas akan terus mendorong mahasiswa untuk terus melahirkan prestasi.

Putu Justika Nirmala, mahasiswa semester III Prodi Akuakultur itu mengatakan pada LKTI itu, tim Undiksha mengangkat karya tulis berjudul "Penerapan Sea Ranching Abalone Haliotis Squamata di Pantai Penimbangan Dalam Menunjang Budi Daya Yang Berkelanjutan".

"Butuh sekitar satu bulan untuk menghasilkan karya terbaik. Biasanya, percepatan perkembangan abalone dalam budi daya di bak untuk mencapai delapan centimeter perlu waktu satu tahun, namun? engan 'sea ranching' bisa sekitar enam bulan," katanya.

Sedangkan Putu Indah Swardiani, mahasiswa program D-3 Budi Daya Kelautan itu mengatakan tim Undiksha yang melibatkan dirinya telah memasang target untuk mengikuti kompetisi lain, terutama dalam bidang kelautan.

"Tidak ingin berhenti sampai di sini. Tetapi mencoba ikut dalam kompetisi lain, seperti Program Kreativitas Mahasiswa," katanya.

Dalam kesempatan itu, Dr Gede Iwan Setiabudi, M.Si. selaku pembimbing, mengharapkan prestasi mereka bisa meningkatkan ketertarikan lulusan SMA untuk mengenyam pendidikan bidang kelautan, khususnya di Undiksha.

Baca juga: Dua doktor baru dilahirkan Undiksha-Bali

Baca juga: Jajaki kerja sama, Dubes India kunjungi Undiksha Singaraja



"Potensi kelautan, terutama di Buleleng masih sangat besar. Kami berharap dengan prestasi ini, keinginan untuk kuliah semakin tinggi. Lulusan sudah banyak jadi wirausaha," katanya.

 

Pewarta: Made Adnyana dan Naufal Fikri Yusuf
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018