Sudah diuji, diperlihatkan oleh Ketua KPU (Arief Budiman) bahwa itu sudah dinaikin, diapakan, karena itu dijaga, jangan kehujanan itu saja
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penggunaan kotak suara berbahan kardus lebih efisien daripada menggunakan alumunium yang harganya mahal dan susah disimpan.

"Salah satu (alasan) kenapa karton, itu karena pengalaman dengan alumunium itu kan susah disimpan. Kadang mahal tentu harganya pada dewasa ini," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.

Lagipula, lanjut Wapres, penggunaan bahan kardus itu hanya untuk kotak suara tambahan sehingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat menghemat anggaran untuk biaya produksi kotak suara tersebut.

"Kan cuma pengganti, tidak semua (berbahan) kardus. Karena penduduk bertambah, TPS bertambah, berarti kotak suara bertambah. Ada yang rusak, ditambah. Hanya penambah itu yang dari kardus, dari karton," jelas Wapres.

Terkait kekhawatiran terhadap daya tahan kotak suara berbahan kardus tersebut, Wapres JK mengatakan KPU telah melakukan uji coba terhadap ketahanan kotak tersebut.

"Sudah diuji, diperlihatkan oleh Ketua KPU (Arief Budiman) bahwa itu sudah dinaikin, diapakan, karena itu dijaga, jangan kehujanan itu saja tentunya," tambahnya.

Wapres juga menekankan bahwa penggunaan kotak suara berbahan kardus tersebut telah mendapat kesepakatan dari para partai di DPR.

"Jangan lupa, itu telah disetujui masing-masing pihak di DPR; partai-partai kan setuju," katanya.

Sebelumnya, Ketua KPU RI Arief Budiman menekankan kotak suara cukup kuat untuk diberlakukan sesuai dengan fungsinya sebagai kotak suara. Arief menambahkan kotak suara berbahan kardus tersebut tidak dimaksudkan untuk menahan banjir atau dibakar.

"Kotak suara didesain untuk menjalankan fungsi sebagai kotak suara, bukan menjalankan fungsi untuk menahan api, bukan menjalankan fungsi untuk menahan banjir, bukan. Kalo kena banjir, direndam air jelas rusak, dibakar jelas terbakar," kata Arief di Jakarta, Selasa. 

Baca juga: KPU Dumai terima 4.200 kotak suara kardus

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018