Kediri (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Kediri menyediakan uang baru mencapai Rp25 miliar untuk melayani penukaran uang oleh masyarakat di eks-karesidenan Kediri dan Madiun, Jawa Timur, menjelang Idul Fitri 1428 H. "Khusus untuk melayani penukaran uang menjelang lebaran, kami menyediakan uang baru senilai Rp25 miliar dari berbagai pecahan kecil," kata Hubungan Masyarakat (Humas) BI Kediri, Marlison Hakim, Kamis. Menurut dia, jumlah itu hanya untuk melayani penukaran saja, bukan termasuk uang yang diedarkan oleh BI Kediri selama sebulan. Ia menyebutkan, rata-rata setiap bulan dalam periode Januari-Agustus 2007 jumlah uang yang diedarkan BI Kediri mencapai Rp415 miliar. Namun selama bulan puasa dan lebaran jumlah tersebut diperkirakan meningkat, hingga mencapai Rp623 miliar. Jumlah rata-rata uang yang beredar setiap bulan itu lebih kecil dibandingkan tahun 2006 yang mencapai Rp509 miliar dan pada bulan puasa dan lebaran meningkat mencapai Rp762miliar. Marlison menambahkan, jumlah orang yang melakukan penukaran selama bulan puasa dan menjelang lebaran diperkirakan mencapai 500 sampai 700 orang dengan jenis pecahan yang banyak diminati Rp1.000, diikuti pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. "Padahal kalau hari-hari biasa, jumlah orang yang melakukan penukaran hanya tercatat sekitar 100 orang saja," katanya. Oleh sebab itu, BI Kediri menambah waktu penukaran uang baru. Jika biasanya penukaran hanya dilayani dua hari dalam sepekan, maka pada bulan puasa ini menjadi empat hari, yakni Selasa sampai Kamis mulai 25 September sampai 11 Oktober 2007. Sedang untuk tujuan pemerataan, BI Kediri akan membatasi jumlah uang yang dapat ditukarkan, yakni sebesar Rp1,7 juta per orang setiap hari. Demikian pula untuk instansi, lembaga pendidikan, dan dunia usaha juga dibatasi antara Rp13 juta sampai 27,5 juta tergantung besar kecilnya lembaga tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007