Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menilai pemaparan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin soal terorisme dalam debat pertama sangat tajam dan tegas 

"Dalam isu terorisme, jawaban kiai Ma'ruf sangat tajam, mengena dan tegas," kata Ace Hasan di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan dalam jawabannya Ma'ruf menekankan terorisme adalah kejahatan sehingga harus diberantas hingga ke akar-akarnya.

Ma'ruf juga menegaskan terorisme bukanlah jihad melainkan perbuatan merusak. 

Ma'ruf menyatakan terorisme harus dicegah melalui kontra-terorisme dan pendekatan deradikalisasi bekerja sama dengan ormas, tanpa harus melanggar HAM. 

Ace mengatakan Ma’ruf Amin berbicara konkret dan memahami teori terorisme.

Ma’ruf Amin menyebutkan upaya deradikalisasi terhadap individu atau kelompok yang sudah terpapar terorisme dapat dilakukan melalui dua pendekatannya. 

Pertama, jika disebabkan faktor ekonomi, maka pendekatannya adalah pemberian lapangan kerja agar para teroris mendapatkan pekerjaan dan nafkah yang layak.

Kedua, jika penyebabnya adalah paham agama yang menyimpang, maka negara wajib membawanya ke jalan yang lurus.

"Ini menunjukan bahwa Kiai Ma’ruf Amin menguasai masalah dan juga tangkas menjawab isu hukum dan terorisme. Banyak pihak yang menyangsikan Kiai Ma’ruf dalam debat tapi semalam justru dengan ketenangan dan jawabannya yang sistematis Kiai Ma’ruf menjadi bintang," kata Ace. 

Sebaliknya Ace mempertanyakan jawaban calon Presiden Prabowo Subianto soal isu terorisme.

Dia menekankan pernyataan Prabowo bahwa terorisme dikirim oleh negara lain dan menyederhanakan persoalan terorisme sebagai persoalan ekonomi menunjukan ketidakpahaman Prabowo mengenai akar masalah munculnya terorisme. 

Debat capres pertama dengan tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme selesai dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1) malam. Debat diikuti dua pasang kandidat Pilpres 2019, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019