Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih memantau adanya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Jawa, kalimantan, Bali, NTB hingga NTT dan sejumlah kondisi lainnya yang dapat memicu hujan lebat yang berpotensi terjadi hingga akhir Januari 2019.

"Kami kembali mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan siaga dalam menghadapi periode puncak musim hujan 2019," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Bersamaan dengan aliran massa udara basah, masih kuatnya Monsun Dingin Asia beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia menyebabkan tingkat penguapan dan pertumbuhan awan cukup tinggi. 

Dari pantuan pergerakan angin, BMKG mendeteksi adanya daerah pertemuan angin yang konsisten dalam beberapa hari terakhir memanjang dari wilayah Sumatera bagian Selatan, Laut Jawa, Jawa Timur, Bali, hingga NTB dan NTT.

Secara khusus, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) di Jakarta juga memonitor adanya tiga bibit badai tropis di dekat wilayah Indonesia. 

Salah satu bibit siklon yang saat ini berada di Laut Timor ( 94S) berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dalam tiga hari kedepan dan mengakibatkan potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang yang dapat mencapai diatas 25 knot terjadi di wilayah Indonesia seperti Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,  Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak curah hujan tinggi yang akan memicu Bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang dan angin kencang yang meningkat pada akhir Januari 2019.

Wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 23-26 Januari 2019 antara lain Aceh, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan Wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 27-30 Januari  2019 antara lain Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Selain hujan lebat, nelayan dan masyarakat pesisir juga perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Perairan Barat Pulau Simeulue Hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano Hingga Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten Hingga Jawa Tengah, Samudra Hindia Barat Sumatra Hingga Jawa Tengah.

Juga, di Perairan Utara Kepulauan Anambas dan Laut Natuna, Laut Jawa bagian Tengah, Laut Bali, Perairan Selatan Baubau-Kepulauan Wakatobi, Laut Banda bagian Selatan, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Babar, Laut Arafuru bagian Barat.

Sedangkan potensi gelombang tinggi 4-6 meter diperkirakan terjadi di Laut Cina Selatan Dan Laut Natuna Utara, Perairan Utara Kepulauan Natuna, Laut Jawa Bagian Timur Hingga Laut Sumbawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa Timur Hingga Pulau Rote, Selat Bali-Selat, Lombok-Selat Alas Bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur Hingga NTT, Perairan Utara Flores, Perairan Kepulauan Sabalana - Kepulauan Selayar, Laut Flores, Laut Sawu Dan Laut Timor Selatan NTT.*


Baca juga: Lampung berpotensi hujan lebat dan petir

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan hujan sedang-lebat disertai petir



Baca juga: Potensi hujan sedang-lebat sore ini di Jabodetabek

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019