Depok (ANTARA News)- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menjalin kerja sama dengan 2.700 industri.
   
"Untuk SMK, kerja sama dengan industri telah dilakukan dengan 2.700 industri yang ada di Tanah Air," ujar Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad dalam taklimat media yang diselenggarakan di sela-sela Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Depok, Jawa Barat, Selasa.
    
Dengan kerja sama tersebut, ada tiga hal yang bisa dilakukan, yakni siswa SMK melakukan praktik kerja siswa (PKS), guru-gurunya magang di industri dan siswa yang terbaik bisa direkrut saat magang.
   
Selain itu, lanjut dia, kurikulum untuk SMK tidak lagi berdasarkan keinginan Kemendikbud melainkan berdasarkan permintaan industri. Sehingga diharapkan lulusan SMK bisa langsung direkrut oleh industri.
   
Untuk daya serap lulusan, kata dia, mengalami kenaikan yakni 3,1 persen dari 2014. Lulusan SMK juga beperan dalam penuruan tingkat pengangguran meskipun tidak signifikan.
    
"Selalu kami sampaikan, bahwa jurusan SMK harus sesuai dengan permintaan industri, bagi yang sudah ketinggalan diharapkan dilakukan pembaharuan," kata dia.
   
Juga ada jurusan yang masih relevan, namun lulusan SMK jurusan tersebut berlebih. Contohnya jurusan Teknologi Informatika dan Komputer (TIK), yang mana lulusannya mencapai 350.000 siswa sementara yang dibutuhkan sekitar 125.000 tenaga kerja.
   
Selain itu, pihaknya juga melakukan berbagai cara untuk mengatasi kendala di SMK mulai guru produktif dengan cara menggaet guru dari profesional, program keahlian ganda,juga perekrutan guru produktif.
   
"Memang kami masih ada pekerjaan rumah, yakni SMK yang kualitasnya masih rendah. Ini yang harus dibenahi," kata dia. 
Baca juga: Kemendikbud janjikan program kesetaraan dilengkapi pendidikan vokasi
Baca juga: Proses pembelajaran di kelas harus dibenahi
Baca juga: Kemendikbud gelar rakor untuk percepat pelaksanaan program

Pewarta: Indriani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019