Mungkin untuk nyenengin mereka sendiri aja. Mungkin maunya juga untuk propaganda, tapi karena angkanya kebesaran maka jadi blunder."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy meragukan hasil survei Indomatrik yang menyebut elektabilitas pasangan kandidat Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno saat ini tinggal 3,93 persen.

"Saya kok ragu, mereka ini survei lapangan atau imajinasi mereka," kata Romahurmuziy ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, juga mengaku baru mendengar nama lembaga survei Indomatrik.

"Saya baru dengar nama Indomatrik. Manipulasi datanya keterlaluan. Saya terus keliling Nusantara, faktanya klaim mereka nggak berdasar," ujarnya.

Menurut Rommy, bisa jadi hasil survei itu untuk menyenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

"Mungkin untuk nyenengin mereka sendiri aja. Mungkin maunya juga untuk propaganda, tapi karena angkanya kebesaran maka jadi blunder," katanya.

Berbeda dengan hasil survei lembaga survei lainnya yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang di atas 50 persen dan Prabowo-Sandi di kisaran 30-an persen, survei Indomatrik yang diumumkan di Jakarta, Jumat, menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 47,97 persen dan Prabowo-Sandi 44,04.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019