Jakarta  (ANTARA News) - Koordinator Nasional Garda Matahari Azrul Tanjung mengaku prihatin dengan penyebaran kabar bohong yang semakin masif di media sosial sehingga mengarah pada perpecahan.
    
"Sekarang tidak hanya kalangan tidak berpendidikan yang menyebarkan kabar bohong, tapi banyak juga tokoh penting yang jelas-jelas berpendidikan menyebarkan kabar bohong," ujar Azrul dalam keterangan pers di Jakarta,Minggu.
   
Menurut dia, banyaknya kabar bohong dan ujaran kebencian di tahun politik berpeluang membenturkan anak bangsa. Keberadaan kabar bohong dan ujaran kebencian juga akan membuat demokrasi akan berjalan mundur.
   
Oleh karena itu, perlu adanya upaya meluruskan berita bohong itu dan meneralisir ujaran kebencian.
   
"Jangan sampai masyarakat menerima informasi sesat dan ikut menyebarkannya," ucap dia.
  
Untuk menangkal penyebaran berita hoaks, lanjutnya, pihaknya mengadakan peningkatan kapasitas terhadap 503 koordinator kelurahan/desa se Kabupaten Bogor dan Kota Bogor (Bogor Raya).
  
Sebelumnya, peningkatan kapasitas juga dilakukan di Jakarta dan Indramayu. Di Indramayu diikuti 317 koordinator kelurahan/desa dari 31 kecamatan dan 262 koordinator kelurahan dari 44 kecamatan se-DKI Jakarta. Kegiatan ini secara simultan akan diadakan di tiga provinsi meliputi Jawa Barat, Jakarta dan Banten.
  
"Kegiatan ini diarahkan untuk memantapkan kapasitas sumberdaya kader penggerak serta memperkuat struktur jaringan internal Garda Matahari."
  
Dia menambahkan, koordinator kelurahan/desa ini bisa menjadi garda depan untuk menangkal isu-isu hoaks yang berkembang di tengah masyarakat. 

Baca juga: Ujaran kebencian berpeluang membenturkan anak bangsa
Baca juga: Garda Matahari minta relawan jangan mudah termakan kabar bohong
Baca juga: Garda Matahari pastikan masyarakat tak percaya kabar bohong

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019