Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengingatkan agar di zaman modern ini TNI harus kembali ke jati diri sebagai tentara rakyat yang berjuang untuk kepentingan rakyat.
  
"Ya kembali kepada jadi diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Itu semua pembicara arahnya ke situ," kata Ryamizard usai simposium bertema Kembali ke Jati Diri TNI di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis. 
  
Ia berharap purnawirawan hingga senior TNI ikut memberikan arahan agar jati diri prajurit TNI semakin kuat.
 
"Tidak ada penyimpangan, cuma dimantapkan kembali. Kita beruntung mendapatkan pencerahan dari yang mendirikan negara ini, yang mendirikan TNI itu, beliau-beliau itu sudah sepuh, sudah ada yang 91 tahun, 92 tahun, jadi luar biasa. Ikut berjuang ikut mendirikan negara ini," kata Ryamizard.
  
Sejumlah purnawirawan TNI yang memberikan pengarahan dalam simposium itu, antara lain, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Jenderal TNI (Purn) Widjoyo Soejono, Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryoprojo, Letjen TNI (Purn) Toni Hartono dan Ketum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) Rais Abis.
  
"Mereka adalah tentara pejuang, tentara rakyat, nasional, tentara profesional," kata Ryamizard pada acara yang juga dihadiri oleh Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, beberapa perwaklian Pati TNI dan para pejabat di lingkungan Kemhan.    
 
Hadir juga Ketua Umum PEPABRI Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, Ketua Umum PPAD Letjen TNI Kiki Syahnakri, Ketua Umum PPAL Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi dan Ketua Umum PPAU Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan pandangannya terkait tema simposium.
 
Kepala Pusat Komunikasi dan Publik Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto dalam siaran persnya mengatakan, sejarah terbentuknya TNI sangat berbeda dengan sejarah tentara di negara-negara lain. TNI lahir bersamaan dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
"Sehingga dari awal berdirinya TNI sudah jelas bahwa TNI adalah bagian integral dari rakyat dan kekuatan TNI adalah seluruh rakyat Indonesia tanpa melihat apapun latar belakangnya," katanya. 
 
Menyikapi kondisi saat ini baik di internal maupun eksternal TNI yang mengalami berbagai dinamika permasalahan, maka berbagai pernyataan dari pendiri dan pandangan dari para sesepuh TNI terkait dengan konsep Kembali Ke Jati Diri TNI diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran kritis kepada generasi penerus TNI untuk direnungkan dan dikaji secara holistik dan kompehensif.
 
"Hal ini agar TNI tetap menjadi alat negara yang memegang teguh jati dirinya dan memiliki tugas pokok sebagai penjaga kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia," kata Totok.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019