Jakarta (ANTARA) - Maruarar Sirait menggaungkan pentingnya transparasi di Piala Presiden 2019, khususnya terkait keuangan, usai ditunjuk menjadi ketua panitia pengarah (SC) turnamen pramusim yang sudah digelar sejak tahun 2015 tersebut.

"Saya berharap transparansi yang sudah diterapkan di tiga edisi Piala Presiden sebelumnya terus dipertahankan," ujar Maruarar di Jakarta, Rabu malam.

Jabatan ketua SC Piala Presiden sendiri sudah diemban oleh Maruarar sejak edisi kedua turnamen tahun 2017.

Selama menduduki posisi itu, dia selalu bergandengan tangan dengan perusahaan audit internasional PricewaterhouseCoopers. Kebijakan serupa juga diterapkannya untuk Piala Presiden tahun 2019.

Bersama auditor kenamaan internasional tersebut, anggota Komisi XI DPR RI itu yakin semua kegiatan kepanitiaan Piala Presiden 2019 dapat dipantau dengan ketat.

Kondisi tersebut diharapkan dapat membentengi turnamen dari praktik-praktik kotor seperti pengaturan skor.

"Selain itu, saya memastikan bahwa Piala Presiden 2019 bebas dari uang negara. Tidak ada juga sponsor dari perusahaan BUMN. Kami dari SC juga tidak akan menggunakan dana dari kepanitiaan," kata Maruarar.

Sementara anggota Komite Eksekutif PSSI Pieter Tanuri mengatakan, ditunjuknya kembali Maruarar sebagai ketua SC Piala Presiden adalah karena catatannya yang cukup bagus di dua turnamen berikutnya.

PSSI, lanjut Pieter, sempat mempertimbangkan banyak hal sebelum menunjuk Maruarar, mengingat waktu yang mendekati pemilu 2019.

"Namun, kami menganggap Maruarar sangat berpengalaman di Piala Presiden. Selama dia menjadi ketua SC, hasilnya selalu sangat bagus," tutur Pieter.

Piala Presiden 2019 sendiri digelar mulai 2 Maret 2019, dibuka dengan pertandingan Persib Bandung melawan Tira-Persikabo di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 
Baca juga: Kompetisi di Bandung, Persebaya boyong 24 pemain
Baca juga: 10 hal penting tentang Piala Presiden 2019
Baca juga: PSSI verifikasi pemain Piala Presiden antisipasi pelanggaran


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019