Alhamdulilah jalan provinsi yang tertimbun longsor di Desa Sindang Jati tersebut sekitar pukul 12.00 WIB tadi berhasil dibuka, saat ini jalanan itu sudah bisa lalui kendaraan roda maupun roda empat,
Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan jalan provinsi yang tertimbun longsor di wilayah Kecamatan Sindang Kelingi, Kamis siang sudah bisa dilalui kendaraan umum.

Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki, saat dihubungi di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan pembersihan material longsoran yang menimbun jalan provinsi yang berada di Desa Sindang Jati, Kecamatan Sindang Kelingi  telah dilakukan dan kini jalan itu telah dibuka kembali pada hari itu sekitar pukul 12.00 WIB.

"Alhamdulilah jalan provinsi yang tertimbun longsor di Desa Sindang Jati tersebut sekitar pukul 12.00 WIB tadi berhasil dibuka, saat ini jalanan itu sudah bisa lalui kendaraan roda maupun roda empat," ujarnya.

Pembersihan material longsoran sebelumnya pada Rabu sore sempat dihentikan karena hujan deras kembali turun di daerah itu.

Selain cuaca yang tidak mendukung, petugas di lapangan juga kesulitan menyingkirkan rumpun bambu yang ikut menimbun badan jalan sehingga proses pembersihan material longsor dihentikan dan dilanjutkan pada pagi hari keesokannya.

Pembersihan material longsoran ini, kata Basuki dilakukan petugas BPBD Rejang Lebong dengan menggunakan satu unit alat berat dan dibantu petugas TNI/Polri serta warga setempat.

Sebelumnya, tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu dalam sepekan belakangan mengakibatkan sejumlah kecamatan mengalami kebanjiran sehingga merendam puluhan rumah, puluhan hektare sawah dan beberapa unit kolam ikan milik warga jebol, juga merusak beberapa unit jembatan.

Selain itu hujan deras ini juga menyebabkan tanah longsor dan menimbun jalan provinsi yang tersebar di Desa IV Suku Menanti, Kecamatan Sindang Dataran, serta di Desa Sindang Jati, Kecamatan Sindang Kelingi. Kendati demikian banjir dan longsor ini tidak memakan korban jiwa namun menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.

 

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019