"Jadi ketika suami mereka tidak melaut akibat cuaca ekstrem, istri nelayan bisa membantu mengolah ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,"
Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan memberikan pelatihan pengolahan ikan kepada istri nelayan sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat nelayan sekaligus upaya meningkatkan kesejateraan nelayan.

"Jadi ketika suami mereka tidak melaut akibat cuaca ekstrem, istri nelayan bisa membantu mengolah ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini di Mataram, Jumat.

Dikatakannya, kegiatan pelatihan pengolahan ikan tersebut akan dilaksanakan akhir bulan Maret ini. Karenanya, sekarang pihaknya sedang melakukan seleksi terhadap istri nelayan yang belum mendapat pelatihan tahun lalu.

Untuk kegiatan akhir bulan ini, DKP akan menyasar tiga kelompok istri nelayan. Satu kelompok minimal beranggotan 10 orang untuk memudahkan pembinaan.

Beberapa jenis pelatihan olahan ikan yang akan diberikan antara lain, abon ikan, pemindangan, dan kerupuk ikan.

"Setelah mendapatkan pelatihan, para peserta akan diberikan berbagai peralatan pengolahan ikan, sebagai modal awal agar mereka bisa langsung mempraktekkan ilmu yang sudah didapat," katanya.

Menurutnya, pelatihan pengolahan ikan tahun ini ditargetkan sebanyak 10 kelompok dan dilaksanakan secara bertahap. Dimana, sebagian kelompok akan dilatih bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Ketua Baznas Mataram, dan meminta agar program pemberdayaan di Baznas bisa diarahkan juga pada pelatihan pengolahan ikan. Alhamdulillah Baznas memberikan respon positif," katanya.

Dikatakan, kegiatan pelatihan dan pengelolaan hasil bagi nelayan sekaligus pemberian bantuan peralatan itu merupakan salah satu program prioritas melalui program perikanan tangkap.

"Program tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan nelayan, agar memiliki usaha alternatif ketika terjadi cuaca ekstrem," katanya.

Di samping itu, ada juga penyerahan bantuan bagi nelayan namun pihaknya belum merinci angka secara pasti untuk kegiatan-kegiatan tersebut.

Sementara untuk kegiatan perikanan budi daya, lanjut Sujihartini, akan dilaksanakan berbagai program dalam upaya peningkatkan produksi budi daya ikan air tawar.

Upaya tersebut, tambahnya, sekaligus meningkatkan konsumsi ikan di Kota Mataram yang saat ini masih berada pada angka 31 kilogram per kapita per tahun.

"Tahun ini, kami juga akan melaksanakan penataan dan perbaikan balai benih ikan (BBI), agar bisa dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019