Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan wujud komitmen Jokowi-Ma'ruf dalam menguatkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

"KIP Kuliah itu upaya luar biasa Jokowi, dan tidak boleh disalahartikan. Itu harus dilihat komitmen Jokowi untuk menguatkan dan meningkatkan SDM kita," kata Karding usai menghadiri Festival Satu Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.

Dia menjelaskan, penguatan dan peningkatan SDM sesuai janji Jokowi dan ketika nanti terpilih kembali maka SDM menjadi poin penting untuk dikembangkan.

Menurut dia, kualitas SDM Indonesia harus ditingkatkan agar kompetitif dan bisa bersaing, tidak hanya di dalam negeri namun di luar negeri.

"KIP Kuliah itu adalah upaya Jokowi untuk memastikan bahwa tidak boleh ada satu anak orang Indonesia tidak bisa sekolah karena miskin dan tidak memiliki biaya," ujarnya.

Selain itu menurut Karding, untuk Kartu Pra-Kerja, lulusan SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi akan diberikan materi pelatihan yang berasal dari dunia kerja oleh pemerintah.

Dia menjelaskan, untuk lulusan yang magang disebuah perusahaan akan digaji dan sistem tersebut dibuat dengan baik yaitu memaksa perusahaan melakukannya.

"Lalu guru-guru yang mengajar jangan teori namun lebih banyak praktik, dan ketika magang hasilnya bagus maka akan diserap di tempat kerja setempat," katanya.

Sebelumnya, capres nomor urut 01, Joko Widodo memperkenalkan dua kartu yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Pra-kerja, kepada kalangan milenial.

"Saya ingin kenalkan KIP Kuliah, Kartu Indonesia Pintar sudah ada namun masuk ke jenjang lebih tinggi belum ada," kata Jokowi dalam acara Festival Satu Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan KIP Kuliah itu mengingatkan pada dirinya ketika masih kecil yaitu kekhawatirannya apakah bisa kuliah atau tidak ketika dewasa.

Karena itu dia menciptakan KIP Kuliah itu agar anak-anak bangsa bisa kuliah di universitas, akademi, institut maupun di luar negeri.

"Semua setuju kan? Kalau ada yang tidak setuju, maju sini nanti saya beri sepeda," ujarnya sambil tersenyum.

Selain itu, Jokowi memperkenalkan Kartu Pra-Kerja, diharapkan para anak muda bisa mengambil peluang masuk dalam dunia kerja dan investasi akan terus ditingkatkan.

Menurut dia, melalui Kartu Pra-Kerja itu, para lulusan SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi akan mendapatkan pelatihan di dalam maupun di luar negeri.

Dia mengatakan ketika sudah mendapatkan pelatihan namun belum mendapatkan pekerjaan maka akan diberikan intensif bonus namun ada jangka waktu tertentu.

Baca juga: Jokowi kenalkan kartu KIP kuliah dan Pra-Kerja

Baca juga: Jokowi perkenalkan dua kartu di hadapan milenial

 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019