Jakarta (ANTARA) - Ketua dewan pembina Yayasan Negeri Rempah Hassan Wirajuda mengatakan International Forum on Spice Route (IFSR) mendukung program pemerintah untuk memajukan dan menguatkan konsep poros maritim.

"Yang salah satu elemen pentingnya adalah memajukan budaya maritim," ujar Hassan Wirajuda dalam International Forum on Spice Route (IFSR) di Jakarta, Selasa.

Untuk memajukan budaya maritim, lanjut Hassan, pemerintah harus menengok kembali sejarah masa lalu kemaritiman Indonesia.

"Jadi dalam dunia yang moderen mengingatkan kita pada sejarah masa lalu bangsa Indonesia, sebagian gemilang dan gelap khususnya sejak kedatangan bangsa-bangsa Eropa," kata dia.

Hassan mengatakan mereka awalnya berniat berdagang tapi seiring berjalannya waktu mereka menjajah bangsa ini.

"Tidak hanya dagang atau mendapatkan sumber rempah-rempah di kepulauan nusantara tetapi pada akhirnya memonopoli rempah dan mengkolonisasi rempah. Yang pada akhirnya menjajah Indonesia dan bangsa-bangsa lain di Afrika," ucap dia.

Karena itu, Hassan mengatakan masyarakat bisa belajar baik dari sisi baik dan buruk masa lalu bangsa ini sebagai upaya untuk memajukan Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI periode 2001 -2009 itu mengatakan Yayasan Negeri Rempah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyelenggarakan International Forum on Spice Route (IFSR) pada 19-24 Maret 2019 di Jakarta.

Bertema Reviving the World’s Maritime Culture through the Common Heritage of Spice Route, IFSR menjadi sarana untuk memperkenalkan kembali peranan penting Indonesia dalam skala global.

Forum ini dihadiri oleh para akademisi dari Indonesia dan negara-negara sahabat seperti Australia, Amerika Serikat, Filipina, India, Jerman, maupun Malaysia.

Baca juga: Hassan Wirajuda minta warisan budaya maritim dimaknai kembali

Baca juga: Hassan Wirajuda: Stabilitas ASEAN sumbangsih bagi perdamaian dunia

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019