Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono mengatakan pihaknya akan menugaskan enam Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 600 personel untuk mengamankan Pemilu 2019.

Pernyataan disampaikan Yudo usai menggelar apel kesiapsiagaan menjelang latihan pengamanan objek vital nasional di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.

"Kemarin kita apel di Halim, jadi kami dari Koarmada I menyiapkan tiga SSK yang siap dan tiga SSK yang 'stand by'. Personel tersebut kita BKO ke Kodam untuk di-BKO kepada Polri," kata Yudo kepada media.

Yudo mengatakan latihan pengamanan objek vital nasional adalah bagian dari pengamanan Pemilu 2019.

"Tentunya ketika kita menghadapi pemilu, segala bentuk ancaman akan kita antisipasi. Di antaranya objek vital yang siapa tahu akan terjadi sabotase, jadi kita lakukan pengamanan," ujarnya.

Latihan pengamanan tersebut akan digelar di PLTU Suralaya karena lokasinya yang berada di pinggir laut dan fungsinya sebagai objek vital nasional.

Menurut Yudo, sabotase terhadap PLTU Suralaya berpotensi memutus pasokan listrik ke seluruh wilayah Jawa.

Dalam latihan tersebut, Koarmada I akan mengerahkan libatkan 650 personel, enam kapal perang, dua tim Kopaska, satu helikopter Bell dan pesawat Casa U-6208.

"Kita akan simulasikan penyergapan dari laut dan udara, terhadap teroris yang disimulasikan menyerang PLTU Suralaya," tambahnya.

Latihan tersebut juga akan melibatkan simulasi penyelamatan sandera.

"Di sana akan ada pelaku sabotase dan personel yang disandera sehingga kita TNI AL melalui laut akan melaksanakan pengamanan dan melakukan netralisir," ujarnya.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019