Di sana ada ulamanya, di sini juga ada ulamanya. Kalau para ulama dan kiai kita bisa bertemu, Insha Allah umat akan ikut. Kami semua ingin yang menang tidak jumawa m, yang kalah bisa lapang dada dan saling menghormati
Surabaya (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf berharap para tokoh diharapkan tidak sembarangan mengumbar pernyataan yang memancing perpecahan di tengah masyarakat usai digelarnya proses pemungutan suara, khususnya pemilihan presiden 2019 pada 17 April 2019.

“Semua harus menahan diri, dan mohon maaf persoalan ini tidak bisa dilakukan dengan cara adu kuat, sebab sama-sama kuat,” ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Wagub Jatim periode 2009-2019 tersebut percaya bahwa Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama tokoh bangsa yang mampu merukunkan kembali pendukungnya setelah pemilihan presiden berakhir.

Mantan menteri percepatan pembangunan daerah tertinggal itu juga meminta semua pihak bisa menahan diri dan menghormati apapun kehendak rakyat yang telah tersalurkan melalui proses pemungutan suara.

“Jerih payah harus dihargai sebagai proses demokrasi. Pada akhirnya ada yang menang ada yang kalah. Saya pernah merasakan kemenangan juga pernah kalah, tapi ini adalah tahapan yang harus diikuti dan dihormati bersama,” katanya.

Menurut dia, jika ada kejanggalan atau mungkin menemukan masalah dalam proses pemilu kali ini maka ada langkah yang harus dilewati, yakni jalur hukum bukan jalur jalanan apalagi jalur “people power” yang isunya muncul di permukaan.

“Pemilu kali ini memang yang paling besar dan paling rumit. Masyarakat pemilih dengan sabar dan telaten bahkan rela menunggu dan mengantre cukup lama. Ini yang perlu disyukuri dan harus dihargai jerih payah rakyat ke TPS, apapun pilihannya,” kata dia.

Sementara itu, Gus Ipul juga menyampaikan bahwa untuk meredam massa, para kiai-kiai sepuh di Jawa Timur segera menggelar pertemuan untuk mendorong situasi tetap damai dan tenang.

“Di sana ada ulamanya, di sini juga ada ulamanya. Kalau para ulama dan kiai kita bisa bertemu, Insha Allah umat akan ikut. Kami semua ingin yang menang tidak jumawa m, yang kalah bisa lapang dada dan saling menghormati,” katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019