Kediri (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut minat warga terhadap operasi pasar Ramadhan 2019 sangat bagus, yang terbukti dari mayoritas barang ludes terjual.

"Animo warga sangat tinggi dengan operasi pasar. Bahkan di Kelurahan Banjarmlati dan Manisrenggo sudah habis sebelum jam operasi dimulai," kata Kepala Bidang Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Dian Ariani di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, operasi pasar ini dijadwalkan mulai 7 - 28 Mei 2019. Setiap hari ada tiga titik yang dilakukan operasi pasar yakni di kelurahan serta sejumlah titik yang dirasa ramai, misalnya di taman sekartaji, maupun taman makam pahlawan (TMP).

Untuk hari pertama, yakni 7 Mei 2019, titik yang menjadi lokasi operasi pasar adalah Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, lalu Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota, dan Kelurahan Bawang di Kecamatan Pesantren.

Kegiatan ini sengaja digelar sebagai upaya pemerintah kota untuk menstabilkan harga. Terlebih lagi, beberapa komoditas harga di pasaran sudah naik saat Ramadhan ini.

Beberapa komoditas yang dijual antara lain beras isi 5 kilogram dengan harga Rp44.000 per karung, minyak goreng 900 mililiter dengan harga jual Rp8.000 per botol, gula pasir dengan harga jual Rp10.600 per kilogram, dan telur ayam.

Untuk stok, Dian mengatakan cukup melimpah. Pemerintah Kota Kediri menyediakan beras hingga 150 karung per tempat per hari, minyak goreng hingga 35 kardus atau 420 botol per titik per hari, dan gula pasir hingga 500 kilogram per titik per hari. Sedangkan untuk telur ayam variatif.

Ia menyebut, di dua kelurahan yakni Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, dan Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota, seluruh stok habis. Namun, untuk Kelurahan Bawang masih ada beberapa stok, misalnya beras.

"Karena di Bawang kemungkinan masih banyak petani, jadi beras mereka masih banyak. Ada sisa yakni beras, tapi tidak terlalu banyak," kata Dian.

Pemerintah Kota Kediri juga berencana menambah komoditas bawang merah dan bawang putih dalam operasi pasar, namun saat ini masih menunggu. Untuk bawang putih, direncanakan Kota Kediri mendapatkan pasokan sebanyak 5 ton dari Pemerintah Provinsi Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut Jatim sebanyak 15 ribu ton bawang putih impor akan dikirim ke Jatim. Impor dilakukan agar harga bawang lebih stabil, terlebih lagi saat Ramadhan dan menjelang Lebaran 2019.

Setiap bulan kebutuhan bawang putih di Jatim hingga 4.690 ton, sehingga dengan 15 ribu ton yang segera tiba itu diharapkan bisa untuk stok hingga tiga bulan ke depan. Saat ini, harga bawang putih terus merangkak naik bahkan yang jenis kating harganya hingga Rp55 ribu per kilogram. 

Baca juga: Gubernur sebut 15.000 ton bawang putih impor segera masuk Jatim

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019