Tiga orang tim mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan beberapa anggota tubuh lainnya
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan menyayangkan tindakan represif oknum aparat kepolisian terhadap tim medisnya pada saat kerusuhan di Jakarta, Kamis 23 Mei dini hari sehingga menyebabkan tiga anggota tim medis Dompet Dhuafa luka-luka dan dua mobil operasional rusak.

"Kami menyayangkan tindakan represif oknum kepolisian yang berlebihan terhadap tim medis," kata Imam di Jakarta, Kamis.

Kejadian tersebut terjadi saat dua kendaraan yang berisi tim medis dari Dompet Dhuafa sedang berada di sekitar Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis dini hari.

Pada saat itu, kedua tim mendapat perlakuan kekerasan secara fisik dan verbal dari oknum personel Polri yang sedang membubarkan massa pendemo.

"Padahal tim sudah menyampaikan bahwa kami adalah tim medis," katanya.

Akibat kejadian tersebut, tiga orang tim medis Dompet Dhuafa menderita luka-luka dan dua mobil operasional mengalami kerusakan.

"Tiga orang tim mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan beberapa anggota tubuh lainnya sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya menerjunkan tim medis atas dasar kemanusiaan dan tidak memihak kelompok manapun.

"Dompet Dhuafa menerjunkan tim medis atas dasar kemanusiaan dan memegang teguh prinsip imparsial," katanya.

Saat ini ketiga korban tersebut telah diperbolehkan pulang setelah sebelumnya dirawat di RSPAD.

Imam berharap ke depannya Polri dan TNI dapat memberikan akses dan melindungi para tim medis di lapangan sesuai dengan konvensi internasional tentang perlindungan terhadap petugas kesehatan. * 


Baca juga: Baznas ajak pahami peran lembaga kemanusiaan di tengah kericuhan
Baca juga: Dompet Dhuafa beri pelayanan medis gratis bagi jurnalis yang terluka
 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019