Surabaya (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menjadi saksi akad nikah putri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar di Pondok Pesantren Miftahussunnah Jalan Kedung Tarukan Surabaya, Kamis.

Pantauan di sekitar lokasi, orang nomor satu di Indonesia tersebut tiba sekitar pukul 09.50 WIB bersama istrinya, Iriana Jokowi, beserta rombongan yang terdiri dari sejumlah pejabat dan tokoh, salah satunya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Sejak beberapa jam sebelumnya, sejumlah akses menuju lokasi sudah ditutup oleh petugas, dan terlihat beberapa spanduk bertuliskan permohonan maaf kepada pengendara karena ada penutupan jalan terpasang di sejumlah titik.

Rombongan Jokowi dan Ibu Negara disambut langsung oleh KH Miftahul Akhyar diiringi lantunan shalawat Nabi.

Jokowi datang mengenakan setelan jas abu-abu dan kemeja putih serta menggunakan peci, sedangkan Ibu Negara memakai busana Muslim terusan ungu dan kerudung dengan warna sama.

Calon wakil presiden yang juga pasangan Jokowi saat pemilihan presiden 2019, KH Ma'ruf Amin juga turut hadir sebagai saksi sekaligus didaulat penyampai sambutan bertema pernikahan dan kehidupan berumah tangga di sela resepsi usai prosesi akad nikah.

Pada kesempatan tersebut, KH Miftahul Akhyar sendiri bertindak sebagai wali nikah, sedangkan khotbah nikah dibacakan Habib Hasan Bin Muhammad Assegaf dan rangkaian doa dibacakan oleh KH Ali Masyhuri, KH Anwar Mansyur serta KH Ubaidillah Faqih.

Lokasi resepsi juga digelar di komplek pesantren, dan hanya undangan yang diperbolehkan masuk serta memberi ucapan selamat langsung kepada kedua mempelai beserta keluarga.

Muktafiyah Bikanafillah, putri KH Miftahul Akhyar,  menikah dengan pasangannya, Muhammad Ismail Al Ascoli yang merupakan cicit dari ulama asal Bangkalan, KH Kholil.

Usai acara, Presiden menyempatkan turun dari mobilnya sejenak untuk menyapa serta menyalami warga yang berkerumun dan sudah lama menunggu, termasuk melayani permintaan foto.

Sementara itu, kunjungannya ke Jawa Timur kali ini juga dilakukan dalam rangka penyerahan sertifikat tanah di GOR Tri Dharma Kabupaten Gresik.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik Asep Heri mengatakan ribuan sertifikat itu dibagikan untuk lima kecamatan yang meliputi 18 desa, yakni Kecamatan Bungah, Ujungpangkah, Panceng, Wringinanom dan Duduksampeyan.

Secara umum, BPN Kabupaten Gresik menargetkan menerbitkan 53 ribu lebih sertifikat tanah untuk masyarakat pada 2019.

Baca juga: Jokowi minta masyarakat Gresik untuk hati-hati pegang sertifikat tanah

Baca juga: Jokowi : masalah PPDB zonasi perlu dievaluasi

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019