Wonosobo (ANTARA) - Sejumlah pegiat olahraga paralayang berharap infrastruktur jalan menuju area penerjunan-pendaratan di Bukit Kekep Desa Lengkong, Wonosobo, bisa ditingkatkan untuk memudahkan akses perjalanan.

"Kalau soal lokasi ini sudah sangat bagus, sayang jalannya sangat sempit. Ditambah konturnya naik turun. Kita kesulitan kalau menuju atau meninggalkan lokasi," tutur Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha di Wonosobo, Sabtu.

Berdasarkan pantauan Antara di lokasi, kondisi jalan di Desa Lengkong yang menuju Bukit Kekep masih ditemukan beberapa area yang masih berupa tanah berbatu.

Lebar jalan yang hanya sekitar 2-3 meter juga sangat menyulitkan kendaraan roda empat yang melintasi jalan tersebut, terlebih saat pelaksanaan agenda "Paralayang Trip of Indonesia (TroI)" yang sangat padat pengunjung.

Melihat hal ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI juga berharap pemerintah kabupaten bisa meningkatkan infrastruktur di Desa Lengkong.

Peningkatan infrastruktur harus dilakukan jika pemkab betul-betul serius untuk mengelola Bukit Kekep sebagai tujuan pariwisata berbasis olahraga (sport tourism) bertaraf internasional.

"Lengkong sudah punya pemandangan yang bagus, tinggal akses jalannya saja yang harus diperbaiki karena sangat sempit. Mungkin pemkab kalau serius menggarap ya bisa saja. Apalagi kemarin FASI sempat mengatakan, supaya bisa mengakomodir peserta internasional harus ada peningkatan sarana. Minimal diperbesar jalan masuknya," tutur Kepala Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan, Tantangan, dan Wisata Kemenpora Arief Nurbani Siswoyo.

Baca juga: Pemkab Wonosobo kembangkan Lengkong sebagai area "sport tourism"
Baca juga: FASI dorong Wonosobo jadi lokasi paralayang internasional
Baca juga: 203 atlet paralayang siap meriahkan Paragliding TROI Batang

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019