Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan para pendatang di Jakarta Timur harus diatur.
 
"Beban penduduk Jakarta itu sudah terlalu berat, untuk itu perlu diatur," kata Gembong saat kepada Antara di Jakarta, Kamis.
 
Gembong juga mengatakan, hal tersebut bukan berarti Jakarta menutup diri, tetapi Jakarta perlu mengatur untuk warga yang ingin datang ke Jakarta agar siap berkompetisi.

Baca juga: Dukcapil Jakarta Pusat fokus Biduk di 10 lokasi penduduk non permanen
 
"Jadi orang yang akan datang ke Jakarta itu betul-betul dapat berkompetisi mampu menghadapi tantang Jakarta yang berat dengan harapan para pendatang tadi tidak membebani Jakarta," ujar Gembong.
 
Anggota DPRD dari fraksi PDIP itu juga menambahkan bahwa, hal utama yang perlu diperhatikan oleh Pemprov DKI adalah para pendatang tersebut harus sudah ada yang menjamin untuk hidup di Jakarta.

Baca juga: BPS sosialisasikan sensus penduduk di PRJ lewat permainan
 
"Pertama pendatang itu harus ada yang menjamin datang ke Jakarta jadi tidak terlunta-lunta, kedua mereka harus punya kemampuan dan keterampilan, yang ketiga ya ketika tidak mampu berkompetisi ya harus harus kembali ke kampung halamannya," katanya.
 
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Dhany Sukma mengatakan, pendatang baru di Ibu Kota paling banyak menempati wilayah Jakarta Timur. Hingga saat ini tercatat ada 37.443 pendatang.
 
"Pendatang itu paling banyak itu di Jakarta Timur, karena banyak kawasan industri dan pasar induk," kata Dhany kepada Antara di Jakarta.

Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019