Sejumlah pihak yang dinilai memiliki kompentensi untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan akan dilibatkan dalam proses tersebut,
Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mengusulkan kuliner khas daerah itu, rendang sebagai warisan budaya dunia UNESCO mendampingi bekas tambang batu bara Sawahlunto yang telah ditetapkan lebih dulu.

"Kita sedang kaji dan menyiapkan dokumen. Setelah semua lengkap, kita usulkan untuk jadi warisan budaya dunia," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Senin.

Proses untuk menyiapkan dokumen itu diakui bukan perkara mudah. Butuh penelitian dan kajian yang panjang, bahkan bisa bertahun-tahun.

Sejumlah pihak yang dinilai memiliki kompentensi untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan akan dilibatkan dalam proses tersebut.

Diantaranya terkait kandungan rempah serta manfaat rendang untuk kesehatan. Hasil penelitian sebelumnya memastikan rendang yang ditenggarai makanan yang mengandung kolestrol tinggi, ternyata tidak tepat. Rendang disimpulkan sebagai makanan sehat meski dimasak menggunakan santan.

Ia menyebutkan pengusulan itu nanti akan bersaing pula dengan pengusulan dari provinsi lain di Indonesia. Tetapi jika dokumen dari Sumbar lebih lengkap, bisa jadi prioritas untuk didahulukan.

Baca juga: Kemenko Perekonomian percepat rendang "go internasional"

Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Afrimas mengatakan alur pengusulan warisan budaya dunia itu dimulai dari pemerintah daerah. Jika memenuhi syarat akan ditetapkan terlebih dahulu menjadi warisan budaya Indonesia, setelah itu baru diusulkan ke UNESCO.

Setelah diusulkan ke UNESCO itu masih panjang jalan yang harus dilewati penyeleksian, penelitian pendokumentasian dan diskusi hingga finalisasi dokumen.

Berkaca pada penetapan "Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto", prosesnya telah dimulai pada 2015 dan baru ditetapkan pada 2019.

Baca juga: Rendang jadi menu keluarga tradisi Lebaran di Pekanbaru

Baca juga: Rendang 'Jadi Bintang' di Tenda Ramadhan London


 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019