Jakarta (ANTARA) - Budayawan Betawi, Saiful Amri mengaku miris melihat kesenian Ondel-ondel yang belakangan ini semakin marak meramaikan jalan-jalan ibu kota karena membuat citra Betawi menjadi buruk.

Amri mengatakan, banyak pengamen jalanan yang memanfaatkan kesenian Ondel-ondel sebagai sumber pendapatan dengan mengabaikan pakem-pakem budaya Betawi.

"Kita lihat sendiri, Ondel-ondel keliling kan diiringi musik dari kaset, dan orang-orangnya kadang hanya pakai sandal jepit bahkan terkadang nyeker alias tidak pakai alas kaki. Ini jelas menghancurkan pakem-pakem budaya Betawi," ujar Amri.

Pakem-pakem budaya Betawi dalam kesenian Ondel-ondel, lanjut Amri, seharusnya tetap ditampilkan sesuai aturan.

"Misalnya dengan diiringi musik gambang kromong atau rebana sungguhan. Atau para pemainnya mengenakan pakaian adat yang mencerminkan budaya Betawi. Kalau seperti itu justru bagus karena misi pelestarian dan pengenalan budaya Betawinya juga kena,” katanya lagi.
Baca juga: Melahirkan kembali budaya Betawi

Amri berharap Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) dan Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) memainkan perannya sebagai lembaga yang dapat meluruskan pakem-pakem budaya Betawi. Ia menilai, keberadaan Ondel-ondel keliling saat ini tidak sekadar berhubungan dengan kesenian namun juga “urusan perut”.

“Teman-teman dari LKB dan Bamus sempat memanggil para pengamen Ondel-ondel itu dan berusaha untuk menertibkannya. Kalau mereka memang mau melestarikan budaya tentu kami dukung asalkan mengikuti aturan. Jangan cuma mencari untung demi perut, tetapi menghancurkan budaya Betawi,” ujar Amri.

Pewarta: Adnan Nanda
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019