Singapura (ANTARA) - Sebanyak 8,8 ton gading gajah disita pihak berwenang Singapura pada Selasa, penyitaan terbesar oleh pemerintah di negara kota tersebut.

Kelompok pecinta lingkungan hidup mengatakan Singapura jadi persinggahan perdagangan gelap margasatwa.

Gading gajah itu, yang diperkirakan bernilai 12,9 juta dolar AS, berasal dari hampir 300 gajah Afrika, dan akan dikirim ke Vietnam melalui Singapura dari Republik Demokratik Kongo.

Penyitaan tersebut juga berisi penyitaan besar trenggiling di Singapura tahun ini, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Polisi Uganda tangkap tujuh tersangka penyelundup gading

Trenggiling bersisik itu adalah salah satu hewan mamalia yang paling banyak diselundupkan di dunia. Dagingnya dianggap lezat di Vietnam dan China, dan sisiknya digunakan dalam obat tradisional China, meskipun manfaatnya diperdebatkan oleh ilmuwan medis.

"Trenggiling bersisik yang disita dan gading gajah tersebut akan dimusnahkan untuk mencegahnya masuk kembali ke pasar," kata Dinas Pemeriksaan, Imigrasi dan Bea-Cukai Singapura di Badan Taman Nasional. Ditambahkan, penyitaan pada 21 Juli dilakukan setelah ada informasi dari Departemen Pabean China.

Gading yang disita tersebut kurang sedikit dari penyitaan 9,1 ton di Vietnam pada Maret, yang dikatakan organisasi non-pemerintah Badan Penyelidikan Lingkungan Hidup diduga sebagai yang terbesar di dunia.

Sebelumnya telah terjadi sejumlah penyataan, termasuk cula badak, di Singapura, Hong Kong dan Vietnam dalam beberapa bulan belakangan ini.

Baca juga: KLHK ungkap jaringan perdagangan online gading gajah
Baca juga: Perburuan gajah menurun di Afrika


Sumber; Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019