Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membocorkan kunci sukses meraih penghargaan "Women Empowerment Award" (WEA) atau Pemberdayaan Perempuan dari Majalah Her Times yang digelar di Grand Ballroom Hotel Mandarin Orchard, Singapore, Senin (22/7).

"Saya dengan tulus berterima kasih atas penghargaan ini, sebuah kehormatan karena bisa berada di antara para perempuan yang mengagumkan malam ini," kata Wali Kota Rismaharini seusai menerima penghargaan WEA sebagaimana dirilis Humas Pemkot Surabaya, Selasa.

Wali Kota Risma menjelaskan sebagai wali kota perempuan pertama di kota besar seperti Surabaya ini, benar-benar memahami bahwa memimpin dengan hati dan kasih sayang akan memiliki perbedaan tersendiri.

Pemberdayaan perempuan ini, lanjut dia, merupakan salah satu inti dari pengembangan program di Kota Surabaya dengan memfasilitasi para perempuan itu untuk berwirausaha.
Baca juga: Pengamat: Risma tak akan beda frekuensi dengan Megawati

"Tujuan inti saya salah satunya adalah pemberdayaan perempuan. Wanita mempunyai peran inti di Surabaya, bukan hanya di kota pemerintahan. Namun beberapa pengendalian di antaranya lingkungan, kampanye kesehatan, dan program kesejahteraan keluarga," katanya.

Menurut Risma, salah satu program kesejahteraan keluarga yang dijalankan di Kota Surabaya adalah Pahlawan Ekonomi yang berasal dari ibu rumah tangga. Mereka belajar bagaimana mengolah makanan dan minuman serta kerajinan tangan (handycraft).

Selain itu, kata dia, mereka juga diajarkan bagaimana mengemas dan memasarkan dengan era saat ini. Dari program tersebut, menurutnya mampu menekan angka kemiskinan di Kota Surabaya.

"Tahun 2010 angka kemiskinan di Kota Surabaya mencapai 35 persen, namun saat ini hanya 5 persen," katanya lagi.

Sebanyak 12 penerima penghargaan, tujuh di antaranya adalah warga negara Indonesia dari latar belakang yang berbeda-beda. Tujuh perempuan hebat itu adalah Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), Puan Maharani Nakshatra Kusyala (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia), Yenny Wahid (Aktivis Sosial dan Politik), Dewi Fortuna Anwar (Profesor Riset di Pusat Penelitian untuk Studi Politik-Institut Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Selain itu, Rina Ciputra (Commissioner dari PT Ciputra Development Tbk), Carmelita Hartoto Hardikusumo (President Direktur PT Andhika Lines), dan Anak Agung Ayu Manik Mulyaheni (Co-founder Citra Kartini Indonesia Foundation/CIRI).

Penerima penghargaan dari luar warga Indonesia adalah Michelle Cheo Hui Ning (CEO dan Eksekutif Direktur dari Mewah Grup), Gan See Khem (Ketua Eksekutif dan Direktur Pelaksana Health Management International Ltd.), Tan Hooi Ling (Co Founder Grab), Fiona Chaw Jaw Shing (CEO dari AIMCO Grup), dan Yeo Yann Yann (aktris yang berbasis di Singapura, Pemenang Golden Horse Award).

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019