Demokrat Rugi Jika Pertahankan Ruhut

Rabu, 25 September 2013 11:42 WIB

Semarang (antarasulteng.com) - Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono, menilai jika Partai Demokrat tetap bersikukuh menunjuk Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III DPR justru hal itu akan merugikan partai.

"Itu justru menunjukkan Demokrat mau menang sendiri, tidak terbuka terhadap kritik, tidak terbuka menerima masukan pihak lain. Yang rugi sendiri kan Demokrat kalau `ngotot` seperti itu," katanya di Semarang, Rabu.

Menanggapi penolakan sejumlah anggota Komisi III DPR atas penunjukan Ruhut sebagai ketua komisi itu, ia mengakui penolakan tersebut bisa dimaklumi dan seharusnya penolakan diterima oleh Partai Demokrat.

Menurut pengajar FISIP Undip itu, sebenarnya permasalahannya sekarang ini terletak pada Demokrat, bukan pada Ruhut. Sebab, Demokrat tetap saja bersikeras menunjuk Ruhut meski mendapatkan reaksi penolakan.

"Intinya sebenarnya kebijakan Demokrat. Seharusnya tidak perlu membawa konflik internal ke DPR, cukup diselesaikan di ranah partai. Kalau seperti ini kan jadi rugi sendiri bagi Partai Demokrat," katanya.

Ia menjelaskan persoalan itu sebenarnya merupakan imbas konflik antara Anas Urbaningrum dengan Kubu Cikeas dengan pendirian ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) sehingga "orang-orang" Anas diganti.

Teguh mengatakan persoalannya semakin berlarut karena Demokrat tetap bersikukuh menunjuk Ruhut yang dinilai kontroversial karena cara komunikasinya yang mungkin terkesan vulgar meski mendapatkan penolakan.

"Saya rasa Demokrat harus rapat lagi untuk membahas alternatif lain pengganti Ruhut. Demokrat kan juga punya banyak kader-kader lain yang bisa ditunjuk sebagai Ketua Komisi III. Apakah harus Ruhut?," katanya.

Dengan tetap bersikerasnya Demokrat mempertahankan penunjukan Ruhut, kata dia, juga membuat elektabilitas dan popularitas partai tersebut turun yang tentunya memengaruhi peluang pada Pemilu 2014.

Semakin Demokrat "ngotot" mempertahankan penunjukan Ruhut sebagai Ketua Komisi III DPR, kata Teguh, elektabilitas dan popularitas Demokrat akan semakin turun dan sangat merugikan bagi partai itu ke depan.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ruhut: Presiden Jokowi ajak masyarakat pakai masker saat kunjungan ke NTT

25 February 2021 8:23 Wib, 2021

Hotma Sitompul dikonfirmasi soal pembayaran saat bantu kasus hukum di Kemensos

20 February 2021 6:51 Wib, 2021

KPK panggil Hotma Sitompul terkait kasus bansos

19 February 2021 13:27 Wib, 2021

Presiden Jokowi saksikan pengucapan janji Hakim MK

30 April 2020 11:23 Wib, 2020

Ruhut Digugat Pemuda Muhammadiyah Ke MKD

30 April 2016 19:26 Wib, 2016
Terpopuler

Rupiah turun di tengah pasar nantikan arah kebijakan suku bunga AS

Ekonomi Dan Keuangan - 30 April 2024 9:41 Wib

KBRI Beijing tegaskan WNI jangan serahkan paspor ke pihak lain

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:41 Wib

AHY ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap

Ekonomi Dan Keuangan - 03 May 2024 9:15 Wib

Bus terguling ke jurang di Peru, 23 orang tewas

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:42 Wib

Prancis kecam serangan Israel ke konvoi bantuan Yordania untuk Gaza

Lintas Jagad - 03 May 2024 9:15 Wib