Snowden: Aksi Spionase Massal Ancam Kebebasan Berekspresi

Selasa, 5 November 2013 10:33 WIB

Berlin (antarasulteng.com) - Pembocor data intelijen Amerika Serikat Edward Snowden mengatakan, program pengawasan massal dinas rahasia mengancam kebebasan berekspresi dan masyarakat terbuka.

Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh majalah berita Jerman, Minggu, lapor AFP.

Snowden, yang menghadapi tuntutan pidana di Amerika Serikat karena membocorkan dokumen rahasia tentang kegiatan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, mengatakan aksi pengawasan sistematis adalah masalah global yang membutuhkan solusi global.

"Program-program tersebut tidak hanya ancaman terhadap privasi, mereka juga mengancam kebebasan berekspresi dan masyarakat terbuka," tulisnya dalam artikel yang muncul dalam bahasa Jerman di majalah Der Spiegel.

"Keberadaan teknologi spionase tidak seharusnya menentukan politik," katanya, seraya menambahkan ada kewajiban moral untuk memastikan jika hukum dan nilai-nilai membatasi program pengawasan dan melindungi hak asasi manusia.

Tulisan yang diberi judul "Sebuah manifesto untuk kebenaran" itu, menurut berita mingguan tersebut ditulis oleh mantan kontraktor NSA itu pada tanggal 1 November di Moskow dan dikirim ke kantor Spiegel melalui saluran terenkripsi.

Laporan-laporan media yang didasarkan pada pengungkapan Snowden tentang pengawasan luas Amerika Serikat - termasuk penyadapan pada hampir tiga lusin pemimpin asing - telah membuat tegang hubungan Washington dengan sekutu kuncinya.

"Siapa pun yang mengatakan kebenaran tidak melakukan kejahatan," tulis Snowden.

Dia juga mengatakan bahwa pada mulanya beberapa pemerintahan yang, katanya, merasa "dibuka kedoknya" oleh pengungkapan aksi mata-mata itu telah memulai "sebuah aksi kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya" dalam upaya untuk meredam perdebatan.

Tapi, katanya, debat sekarang terjadi di seluruh dunia.

Anggota parlemen Jerman Hans - Christian Stroebele, dari partai oposisi Partai Hijau, bertemu Snowden di sebuah lokasi rahasia di Moskow, Kamis, setelah pengungkapan dokumen rahasia yang menunjukkan bahwa NSA menyadap telepon dari Kanselir Jerman Angela Merkel selama beberapa tahun.

Stroebele mengatakan kepada wartawan di Berlin Jumat bahwa Snowden bersedia untuk berbicara kepada pihak berwenang Jerman tentang kegiatan NSA.


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani

Pewarta :
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Edward Snowden Dicalonkan Jadi Rektor Universitas Glasgow

23 January 2014 4:41 Wib, 2014

Greenwald: Snowden Punya Lebih Banyak Rahasia AS-Israel Untuk Diekspose

08 January 2014 11:10 Wib, 2014
Terpopuler

Kasatgas Humas Damai Cartenz imbau personel bijak mengunakan medsos

Polhukam - 4 jam lalu

Lapas Palu terima kunjungan Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja

Polhukam - 14 May 2024 13:13 Wib

Dinas Pertanian Kudus intensifkan pantauan hewan ternak jelang kurban

Jaga kualitas makanan, Kalapas Palu tinjau dapur Lapas

Humaniora - 14 May 2024 13:17 Wib

Pakar: Kemurnian suara pemilih dan hak caleg harus dijaga

Polhukam - 4 jam lalu