Poso,Sulteng (ANTARA) - Jalur jalan provinsi yang menghubungkan Kota Palu dengan empat kecamatan di wilayah Kabupaten Poso (poros Palu-Napu), Sulteng, sudah bisa dilewati kendaraan setelah sempat putus total selama dua hari akibat bencana alam tanah longsor.
Camat Lore Utara, Kabupaten Poso, Selasa membenarkan arus kendaraan sudah kembali lancar melintas di kawasan Pegunungan Padeaha Desa Sedoa sejak Selasa pagi.
"Kalau jalan yang putus akibat tanah longsor di poros Palu-Napu sudah berhasil normal kembali," katanya.
Sementara poros Jalan Sanginora-Napu yang putus total sejak pekan lalu karena banyaknya titik longsor, hingga kini masih belum bisa dilewati kendaraan, termasuk sepeda motor sama sekali tidak bisa lewat.
Ia mengatakan banyaknya titik longsor pada sepanjang jalur yang menghubungkan Poso dengan empat kecamatan di Dataran Napu tersebut berdampak kepada masyarakat.
Sebelumnya selama dua hari, empat kecamatan yakni Lore Utara, Lore Timur, Lore Tengah dan Lore Piore sempat terisolir karena pintu masuk menuju Napu baik dari arah Poso dan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng putus karena bencana alam tanah longsor menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah itu selama beberapa hari terakhir ini.
"Tapi Selasa pagi jalur Palu-Napu sudah terbuka kembali dan kendaraan dari arah Palu menuju Napu dan Napu menuju Palu sudah normal," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala juga membenarkan bahwa poros jalan Palu-Napu yang putus karena tanah longsor, kini sudah normal dilewati kendaraan.
Selama jalur tersebut putus, pihaknya juga kesulitan mengirimkan bantuan logistik ke lokasi banjir bandang yang menerjan sejumlah desa di Dataran Napu.
Ada sebanyak lima desa di Kecamatan Lore Utara diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari.
Beberapa sungai yang ada di kecamatan itu meluap hingga menggenangi permukiman penduduk, lahan persawahan dan perkebunan masyarakat.
Dia mengaku ada beberapa infranstruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat diterjang banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Sulteng seperti di Poso,Morowali Utara dan Sigi.
Mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi besar melanda sejumlah wilayah Sulteng beberapa hari ke depan ini, Bartholomeus tetap mengimbau masyarakat untuk waspada.
"Jangan lengah, sebab bencana alam sewaktu-waktu terjadi saat kondisi cuaca ekstrem," kata dia.
Camat Lore Utara, Kabupaten Poso, Selasa membenarkan arus kendaraan sudah kembali lancar melintas di kawasan Pegunungan Padeaha Desa Sedoa sejak Selasa pagi.
"Kalau jalan yang putus akibat tanah longsor di poros Palu-Napu sudah berhasil normal kembali," katanya.
Sementara poros Jalan Sanginora-Napu yang putus total sejak pekan lalu karena banyaknya titik longsor, hingga kini masih belum bisa dilewati kendaraan, termasuk sepeda motor sama sekali tidak bisa lewat.
Ia mengatakan banyaknya titik longsor pada sepanjang jalur yang menghubungkan Poso dengan empat kecamatan di Dataran Napu tersebut berdampak kepada masyarakat.
Sebelumnya selama dua hari, empat kecamatan yakni Lore Utara, Lore Timur, Lore Tengah dan Lore Piore sempat terisolir karena pintu masuk menuju Napu baik dari arah Poso dan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng putus karena bencana alam tanah longsor menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah itu selama beberapa hari terakhir ini.
"Tapi Selasa pagi jalur Palu-Napu sudah terbuka kembali dan kendaraan dari arah Palu menuju Napu dan Napu menuju Palu sudah normal," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala juga membenarkan bahwa poros jalan Palu-Napu yang putus karena tanah longsor, kini sudah normal dilewati kendaraan.
Selama jalur tersebut putus, pihaknya juga kesulitan mengirimkan bantuan logistik ke lokasi banjir bandang yang menerjan sejumlah desa di Dataran Napu.
Ada sebanyak lima desa di Kecamatan Lore Utara diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari.
Beberapa sungai yang ada di kecamatan itu meluap hingga menggenangi permukiman penduduk, lahan persawahan dan perkebunan masyarakat.
Dia mengaku ada beberapa infranstruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat diterjang banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Sulteng seperti di Poso,Morowali Utara dan Sigi.
Mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi besar melanda sejumlah wilayah Sulteng beberapa hari ke depan ini, Bartholomeus tetap mengimbau masyarakat untuk waspada.
"Jangan lengah, sebab bencana alam sewaktu-waktu terjadi saat kondisi cuaca ekstrem," kata dia.