Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Perindustrian bersama Tokopedia menggelar kampanye selama bulan Ramadhan ini untuk mendorong fesyen muslim lokal.
Kampanye bertajuk #RamadanBanggaLokal ini diadakan pada 13-17 Mei, menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tahun ini berlangsung di tengah pandemi virus corona.
“Produk lokal, salah satunya fesyen muslim, merupakan contoh produk ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dalam keterangan bersama, dikutip Kamis.
"Dengan menyatukan semangat antara pemerintah dan pelaku industri melalui kampanye #RamadanBanggaLokal, kita bisa mendukung tumbuh kembang para pegiat UMKM di industri fesyen muslim sekaligus meningkatkan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap produk fesyen muslim lokal," kata Wishnutama.
Dalam keterangan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kinerja ekspor pakaian jadi pada 2019 mencapai 8,3 miliar dolar Amerika Serikat. Pada Januari-Februari 2020 saja, ekspor industri pakaian jadi bahkan menembus 1,38 miliar.
"Melihat potensi yang sangat besar tersebut, kampanye #RamadanBanggaLokal pun diluncurkan. Kampanye ini adalah upaya bersama untuk memajukan industri pakaian secara daring, dalam kesempatan ini fesyen muslim, sekaligus menjaga perputaran roda ekonomi syariah selama pandemi," kata Agus.
Kampanye tersebut akan diikuti sejumlah merk fesyen muslim lokal, antara lain RA Hijab, Ederra, Aleza dan Kami.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyatakan kolaborasi ini merupakan upaya untuk menjaga pertumbuhan industri fesyen muslim lokal dan menjaga perputaran ekonomi Indonesia di tengah pandemi.
Selain menyediakan platform untuk berjualan, Tokopedia juga memberikan pendampingan, akses dan edukasi yang diperlukan, misalnya soal meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran.
Kampanye bertajuk #RamadanBanggaLokal ini diadakan pada 13-17 Mei, menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tahun ini berlangsung di tengah pandemi virus corona.
“Produk lokal, salah satunya fesyen muslim, merupakan contoh produk ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dalam keterangan bersama, dikutip Kamis.
"Dengan menyatukan semangat antara pemerintah dan pelaku industri melalui kampanye #RamadanBanggaLokal, kita bisa mendukung tumbuh kembang para pegiat UMKM di industri fesyen muslim sekaligus meningkatkan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap produk fesyen muslim lokal," kata Wishnutama.
Dalam keterangan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kinerja ekspor pakaian jadi pada 2019 mencapai 8,3 miliar dolar Amerika Serikat. Pada Januari-Februari 2020 saja, ekspor industri pakaian jadi bahkan menembus 1,38 miliar.
"Melihat potensi yang sangat besar tersebut, kampanye #RamadanBanggaLokal pun diluncurkan. Kampanye ini adalah upaya bersama untuk memajukan industri pakaian secara daring, dalam kesempatan ini fesyen muslim, sekaligus menjaga perputaran roda ekonomi syariah selama pandemi," kata Agus.
Kampanye tersebut akan diikuti sejumlah merk fesyen muslim lokal, antara lain RA Hijab, Ederra, Aleza dan Kami.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyatakan kolaborasi ini merupakan upaya untuk menjaga pertumbuhan industri fesyen muslim lokal dan menjaga perputaran ekonomi Indonesia di tengah pandemi.
Selain menyediakan platform untuk berjualan, Tokopedia juga memberikan pendampingan, akses dan edukasi yang diperlukan, misalnya soal meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran.