Pekanbaru (antarasulteng.com) - Seekor anak singa afrika (panthera leo) lahir dengan selamat di
Kebun Binatang Kasang Kulim di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada 24
November lalu.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Kemal Amas kepada Antara di Pekanbaru, Jumat, mengatakan anak singa tersebut adalah satu-satunya yang selamat dalam proses kelahiran dari induk betina yang bernama Erna.
"Induk singa sebenarnya melahirkan tiga anak dengan jarak tiga jam tiap kelahiran. Namun, hanya seekor singa yang selamat sampai sekarang," kata Kemal.
Menurut dia, kelahiran anak singa Afrika ini adalah yang pertama kali terjadi di Riau. Bayi singa itu merupakan hasil perkawinan induk jantan bernama Simba (15) dan betina bernama Erna (14).
Simba merupakan singa yang didatangkan dari kebun binatang di Surabaya, sedangkan sang betina dari kebun binatang di Siantar, Sumatera Utara.
"Singa kedua yang lahir mati karena terinjak oleh induknya sendiri. Sedangkan, singa yang terakhir mati karena lahir dalam kondisi prematur," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus memonitor dan memberi asistensi untuk perkembangan anak singa itu karena Kebun Binatang Kasang Kulim merupakan binaan dari BBKSDA Riau.
Hanya saja, ia mengatakan anak singa yang belum berusia seminggu itu belum diberi nama.
"Kami takut nanti kalau diberi nama sekarang malah mati. Jadi kami tunggu sampai kondisinya benar-benar kuat untuk bertahan, tapi untuk namanya sudah diusulkan," ujarnya.
"Kami cukup senang dengan kelahiran anak singa ini, berarti kebun binatang sudah berhasil menjalankan fungsinya sebagai lembaga konservasi untuk meningkatkan populasi satwa melalui pengembangbiakan," katanya.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Kemal Amas kepada Antara di Pekanbaru, Jumat, mengatakan anak singa tersebut adalah satu-satunya yang selamat dalam proses kelahiran dari induk betina yang bernama Erna.
"Induk singa sebenarnya melahirkan tiga anak dengan jarak tiga jam tiap kelahiran. Namun, hanya seekor singa yang selamat sampai sekarang," kata Kemal.
Menurut dia, kelahiran anak singa Afrika ini adalah yang pertama kali terjadi di Riau. Bayi singa itu merupakan hasil perkawinan induk jantan bernama Simba (15) dan betina bernama Erna (14).
Simba merupakan singa yang didatangkan dari kebun binatang di Surabaya, sedangkan sang betina dari kebun binatang di Siantar, Sumatera Utara.
"Singa kedua yang lahir mati karena terinjak oleh induknya sendiri. Sedangkan, singa yang terakhir mati karena lahir dalam kondisi prematur," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus memonitor dan memberi asistensi untuk perkembangan anak singa itu karena Kebun Binatang Kasang Kulim merupakan binaan dari BBKSDA Riau.
Hanya saja, ia mengatakan anak singa yang belum berusia seminggu itu belum diberi nama.
"Kami takut nanti kalau diberi nama sekarang malah mati. Jadi kami tunggu sampai kondisinya benar-benar kuat untuk bertahan, tapi untuk namanya sudah diusulkan," ujarnya.
"Kami cukup senang dengan kelahiran anak singa ini, berarti kebun binatang sudah berhasil menjalankan fungsinya sebagai lembaga konservasi untuk meningkatkan populasi satwa melalui pengembangbiakan," katanya.