Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan dalam menghadapi pandemi COVID-19, pihaknya menyiapkan strategi 3+1 untuk menggenjot investasi.
Dalam unggahan di akun Instagram @bahlillahadalia yang dipantau di Jakarta, Rabu, strategi tersebut yaitu mengoptimalkan realisasi investasi yang sudah ada, menyelesaikan investasi mangkrak, melakukan promosi investasi dan membangun konsolidasi ke dalam untuk bersiap menghadapi kondisi pasca COVID-19.
"Kami akan memperhatikan investasi yang sudah ada baik dari luar maupun dalam negeri. Kita akan datangi dan bicarakan dengan mereka terkait ekspansi perusahaan dan insentif apa yang dapat difasilitasi," katanya.
Konsolidasi ke dalam, lanjut Bahlil, juga diperlukan dengan melibatkan tiga pihak, yaitu masyarakat, pemerintah dan pengusaha.
"Situasi pandemi memang tidak bisa dipungkiri berdampak pada kondisi ekonomi dan aktivitas masyarakat. Kita semua tentu harus saling bahu membahu untuk dapat melewatinya," katanya.
Sebelumnya, BKPM mengaku akan fokus untuk bisa mendatangkan investasi di bidang kesehatan, sebagai upaya menghadapi pandemi COVID-19.
"Dalam empat hingga lima bulan ke depan, kita akan fokus untuk mendatangkan investasi khusus di bidang kesehatan. Calon investor sudah mulai ada," katanya.
Bahlil menyampaikan telah mengadakan rapat dengan Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) serta Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), terkait peluang investasi alat kesehatan.
Selain investasi di bidang kesehatan, beberapa sektor yang menjadi prioritas investasi saat ini, yaitu manufaktur dan hilirisasi.
Baca juga: BKPM: Investasi infrastruktur tinggi bukti pembangunan berjalan
Baca juga: BKPM cooperating with DBS Bank to promote foreign investment
Baca juga: BKPM gandeng Bank DBS guna tingkatkan investasi asing
Baca juga: Kepala BKPM Bahlil targetkan sebaran investasi Jawa-luar Jawa bisa seimbang
Dalam unggahan di akun Instagram @bahlillahadalia yang dipantau di Jakarta, Rabu, strategi tersebut yaitu mengoptimalkan realisasi investasi yang sudah ada, menyelesaikan investasi mangkrak, melakukan promosi investasi dan membangun konsolidasi ke dalam untuk bersiap menghadapi kondisi pasca COVID-19.
"Kami akan memperhatikan investasi yang sudah ada baik dari luar maupun dalam negeri. Kita akan datangi dan bicarakan dengan mereka terkait ekspansi perusahaan dan insentif apa yang dapat difasilitasi," katanya.
Konsolidasi ke dalam, lanjut Bahlil, juga diperlukan dengan melibatkan tiga pihak, yaitu masyarakat, pemerintah dan pengusaha.
"Situasi pandemi memang tidak bisa dipungkiri berdampak pada kondisi ekonomi dan aktivitas masyarakat. Kita semua tentu harus saling bahu membahu untuk dapat melewatinya," katanya.
Sebelumnya, BKPM mengaku akan fokus untuk bisa mendatangkan investasi di bidang kesehatan, sebagai upaya menghadapi pandemi COVID-19.
"Dalam empat hingga lima bulan ke depan, kita akan fokus untuk mendatangkan investasi khusus di bidang kesehatan. Calon investor sudah mulai ada," katanya.
Bahlil menyampaikan telah mengadakan rapat dengan Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) serta Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), terkait peluang investasi alat kesehatan.
Selain investasi di bidang kesehatan, beberapa sektor yang menjadi prioritas investasi saat ini, yaitu manufaktur dan hilirisasi.
Baca juga: BKPM: Investasi infrastruktur tinggi bukti pembangunan berjalan
Baca juga: BKPM cooperating with DBS Bank to promote foreign investment
Baca juga: BKPM gandeng Bank DBS guna tingkatkan investasi asing
Baca juga: Kepala BKPM Bahlil targetkan sebaran investasi Jawa-luar Jawa bisa seimbang