Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 11 perusahaan rintisan (startup) lokal mengikuti program akselerator Gojek bertajuk "Gojek Xcelerate Batch 4 Demo Day" secara virtual, Rabu.
Gelaran keempat dari program ini berfokus pada kiat menghadapi tantangan bisnis di masa pandemi serta model bisnis direct-to-consumer.
Metode bisnis direct-to-consumer sendiri dianggap efektif karena dapat membantu startup berinteraksi langsung dengan pengguna yang kini lebih banyak menghabiskan waktu secara daring (online).
Lebih lanjut, hal ini juga memungkinkan startup untuk memperoleh data dan umpan balik (feedback) dengan cepat, sehingga dapat lebih menyesuaikan produk seiring perubahan di pasar.
Penerapan model bisnis direct-to-consumer sendiri diklaim membawa Gojek ke status decacorn sekaligus menjadikannya lebih resilien selama pandemi melalui layanan GoMart, GoShop, dan GoFood.
"Sepanjang tahun 2020, transaksi belanja groceries di GoMart terus meningkat. Hingga bulan Mei, terjadi 5.5x peningkatan produk yang terjual di GoMart dibandingkan bulan Januari," kata Head of Groceries Gojek, Tarun Agarwal.
Kegiatan bootcamp 11 startup Gojek Xcelerate Batch 4 bersama Gojek, Digitaraya, dan partner kelas dunia lainnya beberapa waktu lalu. (ANTARA/Gojek)
Teknik MVP
Selain metode direct-to-consumer, terdapat pula Teknik MVP (Minimum Viable Point) yang diberikan kepada kesebelas peserta.
Teknik ini menentukan set fitur paling minimal dalam sebuah ekosistem teknologi sebelum startup meluncurkan produk atau layanan yang lebih lengkap (full-fledged).
Manfaatnya, startup bisa mendapatkan umpan balik dari calon pengguna dalam waktu yang relatif singkat sehingga membantu meminimalisasi biaya pengembangan serta kemungkinan produk gagal dalam skala besar.
Startup juga mendapatkan pelatihan metode growth hacking dan impactful data science dari Gojek, serta pelatihan dari partner Gojek Xcelerate kelas dunia lainnya. Seperti strategi pengembangan bisnis startup dari Google Founder’s Lab, prinsip valuasi dari bank UBS, dan sesi mentorship bersama konsultan manajemen McKinsey.
Sementara itu, sebelas startup yang mendapat pelatihan dari Gojek Xcelerate tahun ini adalah Bartega, Trope, Rollover Reaction, Pura, Getgo, Watt, Elio, Mena Indonesia, Jejak.in, Kerokoo, dan Sare Studio.
Gelaran keempat dari program ini berfokus pada kiat menghadapi tantangan bisnis di masa pandemi serta model bisnis direct-to-consumer.
Metode bisnis direct-to-consumer sendiri dianggap efektif karena dapat membantu startup berinteraksi langsung dengan pengguna yang kini lebih banyak menghabiskan waktu secara daring (online).
Lebih lanjut, hal ini juga memungkinkan startup untuk memperoleh data dan umpan balik (feedback) dengan cepat, sehingga dapat lebih menyesuaikan produk seiring perubahan di pasar.
Penerapan model bisnis direct-to-consumer sendiri diklaim membawa Gojek ke status decacorn sekaligus menjadikannya lebih resilien selama pandemi melalui layanan GoMart, GoShop, dan GoFood.
"Sepanjang tahun 2020, transaksi belanja groceries di GoMart terus meningkat. Hingga bulan Mei, terjadi 5.5x peningkatan produk yang terjual di GoMart dibandingkan bulan Januari," kata Head of Groceries Gojek, Tarun Agarwal.
Teknik MVP
Selain metode direct-to-consumer, terdapat pula Teknik MVP (Minimum Viable Point) yang diberikan kepada kesebelas peserta.
Teknik ini menentukan set fitur paling minimal dalam sebuah ekosistem teknologi sebelum startup meluncurkan produk atau layanan yang lebih lengkap (full-fledged).
Manfaatnya, startup bisa mendapatkan umpan balik dari calon pengguna dalam waktu yang relatif singkat sehingga membantu meminimalisasi biaya pengembangan serta kemungkinan produk gagal dalam skala besar.
Startup juga mendapatkan pelatihan metode growth hacking dan impactful data science dari Gojek, serta pelatihan dari partner Gojek Xcelerate kelas dunia lainnya. Seperti strategi pengembangan bisnis startup dari Google Founder’s Lab, prinsip valuasi dari bank UBS, dan sesi mentorship bersama konsultan manajemen McKinsey.
Sementara itu, sebelas startup yang mendapat pelatihan dari Gojek Xcelerate tahun ini adalah Bartega, Trope, Rollover Reaction, Pura, Getgo, Watt, Elio, Mena Indonesia, Jejak.in, Kerokoo, dan Sare Studio.